Jumat, 10 Februari 2017

MAKALAH BUMI, BULAN DAN MATAHARI

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Pembelajaran bumi dan antariksa di sekolah dasar sangat penting. Hal ini dikarenakan peserta didik di sekolah dasar masih memiliki pemikiran kongkrit. Untuk itu kami bekerja kelompok menyusun makalah ini untuk membahas inti dari permasalahan tersebut diatas. Hasil dari pembahasan kerja klompok kami tuangkan dalam bentuk makalah ini dan semoga dapat bermanfaat untuk kita dan pembaca yang budiman.
Akhirnya semoga pembahasan yang kami susun dalam makalah ini dapat dijadikan bekal oleh kita sebagai mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar khususnya sebagai bekal kelak. Kami mohon maaf apabila terdpaat kekeliruan dan kesalahan dalam pembahasan kami. Harapan dan niat baik kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat buat kita semua, mari kita budayakan belajar seumur hidup.

B.  Rumusan Masalah
Penyusunan makalah yang kami susun dengan judul pembelajaran tentang sistem bumi, bulan dan matahari di semester 4 memuat permasalahan dan inti pokok sebagai berikut:
1.      Peristiwa rotasi bumi.
2.      Revolusi bumi dan bulan
3.      Gerhana
4.      Pengaruh rotasi dan revolusi bumi
5.      Penentuan kalender masehi dan hijriah.

C.  Tujuan
       Adapun tujuan dari penyusunan makalah tentang Sistem Bumi, Bulan dan Matahari adalah sebagai berikut:
1.  Agar kita sebagai mahasiswa dapat mengetahu hakikat kedudukan sistem bumi, bulan dan matahari.
2.  Agar kita sebagai mahasiswa dapat mengajarkan kepada peserta didik di sekolah dasar tentang bagaimana kedudukan bumi, bulan dan matahari.
3.  Agar kita sebagai mahasiswa dapat membuat alat peraga unutk mengajarakan kepada peserta didik terkait sistem bumi, bulan dan matahari di sekjolah dasar.
4.  Sebagai bekal kita sebagai mahasiswa PGSD, untuk bahan melaksanakan pengajaran baik teori maupaun dalam aplikasi pembelajaran.



BAB II
PEMBAHASAN
A.   BUMI
Bumi adalah salah satu planet di tata surya (sistem matahari) yang terdapat dalam suatu galaksi yang bernama Galaksi Bima Sakti (The Milky Ways atau Kabut Putih). Dalam tata surya kita planet bumi menduduki nomor tiga dari matahari. Selain planet-planet dalam tata surya ada juga benda-benda angkasa lain dan 200 milyar bintang yang ada pada Galaksi Bima Sakti. Pada sebuah penelitian galaksi Bima Sakti ternyata buka satu-satunya galaksi namun terdapat ratusan,jutaan bahkan milyaran galaksi lainnya yang mengisi jagat raya ini. Adapun proses pembentukan batu-batuan terjadi secara bertahap di dalam bumi dan reliefnya berdasarkan dengan zaman sejarah dalam ilmu geologi.
Dalam ilmu geologi akan dipelajari mengenai kejadian, struktur, dan komposisi batu-batuan kulit bumi diselidiki oleh,sedangkan dalam ilmu geofisika dipelajari sifat batu-batuannya.Hasil penelitian ilmu geologi menunjukkan bahwa unsur bumi telah berusia ±4.700 tahun dari mulai proses pendinginan sampai pada akhirnya mengalami pembekuan. Planet bumi terus berputar mengelilingi sumbunya yang disebut berotasi selama 24 jam tepatnya 23 jam 56 menit dalam satu hari.Berevolusi mengelilingi matahari dengan lintas garis edar berupa elips.Satu putaran/berevolusi memakan waktu 365 hari 5 jam 48 menit atau satu tahun.
1.    Sejarah Pembentukan Bumi
Bagaimana Bumi ini terbentuk secara pasti masih merupakan perdebatan dimana banyak pendapat yang dikemukakan oleh para ahli dengan alasan yang berbeda-beda pula.
Berikut ini beberapa teori mengenai pembentukan bumi yang umum dikenal.
a)              Teori Kant – Laplace
Sejak jaman sebelum Masehi, para ahli telah banyak berfikir dan melakukan analisis terhadap gejala-gejala alam. Mulai abad ke 18 para ahli telah memikirkan proses terjadinya Bumi. Salah satunya adalah teori kabut (nebula) yang dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan Piere de Laplace (1796)? Mereka terkenal dengan Teori Kabut Kant-Laplace. Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya.
b)             Teori Planetesimal
Pada awal abad ke-20, Forest Ray Moulton, seorang ahli astronomi Amerika bersama rekannya T.C Chamberlain, seorang ahli geologi, mengemukakan teori Planetisimal Hypothesis, yang mengatakan matahari terdiri dari massa gas bermassa besar sekali, pada suatu saat didekati oleh sebuah bintang lain yang melintas dengan kecepatan tinggi di dekat matahari. Pada waktu bintang melintas di dekat matahari dan jarak keduanya relatif dekat, maka sebagian massa gas matahari ada yang tertarik ke luar akibat adanya gravitasi dari bintang yang melintas tersebut. Sebagian dari massa gas yang tertarik ke luar ada yang pada lintasan bintang dan sebagian lagi ada yang berputar mengelilingi matahari karena gravitasi matahari. Setelah bintang melintas berlalu, massa gas yang berputar mengelilingi matahari menjadi dingin dan terbentuklah cincin yang lama kelamaan menjadi padat dan di sebut planetisimal. Beberapa planetisimal yang terbentuk akan saling tarik – menarik bergabung menjadi satu dan pada akhirnya membentuk planet, termasuk bumi.
c)              Teori Bintang Kembar
Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton. Menurut teori ini, galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak sehingga banyak material yang terlempar. Karena bintang yang tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan ledakan bintang tersebut mengelilingi bintang yang tidak meledak. Bintang yang tidak meledak itu adalah matahari, sedangkan pecahan bintang yang lain adalah planet-planet yang mengelilinginya.
d)             Teori Pasang Surut Gas (Tidal)
Teori ini dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys pada tahun 1918, yakni bahwa sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek, sehingga menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh matahari, saat matahari itu masih berada dalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air laut yang kita kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil. Penyebabnya adalah kecilnya massa bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60 kali radius orbit Bumi). Tetapi, jika sebuah bintang yang bermassa hampir sama besar dengan matahari mendekat, maka akan terbentuk semacam gunung-gunung gelombang raksasa pada tubuh matahari, yang disebabkan oleh gaya tarik bintang tadi. Gunung-gunung tersebut akan mencapai tinggi yang luar biasa dan membentuk semacam lidah pijar yang besar sekali, menjulur dari massa matahari dan merentang ke arah bintang besar itu.
Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet. Bintang besar yang menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari tadi, melanjutkan perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang pengaruhnya terhadap-planet yang berbentuk tadi. Planet-planet itu akan berputar mengelilingi matahari dan mengalami proses pendinginan. Proses pendinginan ini berjalan dengan lambat pada planet-planet besar, seperti Yupiter dan Saturnus, sedangkan pada planet-planet kecil seperti Bumi kita, pendinginan berjalan relatif lebih cepat.
Sementara pendinginan berlangsung, planet-planet itu masih mengelilingi matahari pada orbit berbentuk elips, sehingga besar kemungkinan pada suatu ketika meraka akan mendekati matahari dalam jarak yang pendek. Akibat kekuatan penarikan matahari, maka akan terjadi pasang surut pada tubuh-tubuh planet yang baru lahir itu. Matahari akan menarik kolom-kolom materi dari planet-planet, sehingga lahirlah bulan-bulan (satelit-satelit) yang berputar mengelilingi planet-planet. Peranan yang dipegang matahari dalam membentuk bulan-bulan ini pada prinsipnya sama dengan peranan bintang besar dalam membentuk planet-planet, seperti telah dibicarakan di atas.
e)               Teori Big Bang
Berdasarkan Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada porosnya. Putaran tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat, membentuk cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan nebula-nebula. Selama jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut dengan nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk sistem tata surya. Sementara itu, bagian ringan yang terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin dan memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu membentuk planet-planet, termasuk planet bumi.
Dalam perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara bertahap hingga terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses pembentukan bumi, yaitu:
1)      Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan atau perbedaan unsur.
2)      Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi.  Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.
3)      Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi
Masih banyak teori-teori yang lainnya yang dikemukakan oleh para ahli seperti:
a)              Teori Buffon
Dari ahli ilmu alam Perancis George Louis Leelere Comte de Buffon. Beliau mengemukakan bahwa dahulu kala terjadi tumbukan antara matahari dengan sebuah komet yang menyebabkan sebagian massa matahari terpental ke luar. Massa yang terpental ini menjadi planet.
b)             Teori Weizsaecker
Dimana pada tahun 1940, C.Von Weizsaecker, seorang ahli astronomi Jerman mengemukakan tata surya pada mulanya terdiri atas matahari yang dikelilingi oleh massa kabut gas. Sebagian besar massa kabut gas ini terdiri atas unsur ringan, yaitu hidrogen dan helium. Karena panas matahari yang sangat tinggi, maka unsur ringan tersebut menguap ke angkasa tata surya, sedangkan unsur yang lebih berat tertinggal dan menggumpal. Gumpalan ini akan menarik unsur – unsur lain yang ada di angkasa tata surya dan selanjutnya berevolusi membentuk palnet – planet, termasuk bumi.
c)              Teroti Kuiper
Dikemukakan oleh Gerald P.Kuiper mengemukakan bahwa pada mulanya ada nebula besar berbentuk piringan cakram. Pusat piringan adalah protomatahari, sedangkan massa gas yang berputar mengelilingi promatahari adalah protoplanet. Dalam teorinya, beliau juga memasukkan unsur – unsur ringan, yaitu hidrogen dan helium. Pusat piringan yang merupakan protomatahari menjadi sangat panas, sedangkan protoplanet menjadi dingin. Unsur ringan tersebut menguap dan malia menggumpal menjadi planet – planet.
d)             Teori Whipple
Oleh seorang ahli astronom Amerika Fred L.Whipple, mengemukakan pada mulanya tata surya terdiri dari gas dan kabut debu kosmis yang berotasi membentuk semacam piringan. Debu dan gas yang berotasi menyebabkan terjadinya pemekatan massa dan akhirnya menggumpal menjadi padat, sedangkan kabutnya hilang menguap ke angkasa. Gumpalan yang padat saling bertabrakan dan kemudian membentuk planet – planet.
Teori-Teori Bumi Itu Datar Bukan Bulat
Flat Earth, demikian topik yang lagi nge-trend di jagad maya. Bahasan ini tentang Teori Bentuk Bumi adalah Datar Bukan Bulat. Kali ini R2B coba meringkas 7 teori dasar bumi datar yang diyakini oleh para flatter, sebutan untuk mereka yang menyukai teori ini.
Pemahaman saya soal 7 teori ini mungkin masih salah, maklum karena saya mempelajarinya video dan forum bahasa inggris sedangkan saya belum pernah ikut ujian TOEFL hehehe. Lha wong channel-channel youtube tentang bumi datar yang berbahasa Indonesia masih sangat minim. Saya juga menghindari sumber bahasa Indonesia karena kadang sering dikaitkan ke masalah agama klo bahas ini, biasanya sih dituduh wahabi hehehe.
Monggo 7 teori dasar soal flat earth.


1. Pencetus Bumi Bulat bukanlah Galileo
Seringkali teori bumi bulat dinisbatkan pada Galileo ataupun Copernicus pada permulaan abad kebangkitan di eropa. Sedang pada masa sebelumnya diklaim pencetusnya adalah Al-khawarizmi, salah satu astronom muslim abad pertengahan yang brillian.

Teori bumi bulat atau heliosentrik dengan matahari sebagai pusat tata surya sudah dikenalkan sejad abad 420 SM oleh Martianus Capella.
Sedangkan teori bumi datar sebagai pusat alam semesta, disebut Geosentrik, dikemukakan pertama kali oleh Ptolemeus atau Ptolemy. Ilmuwan keturunan Yunani-Mesir yang hidup di zaman Romawi.
Bagaimana menurut ilmuwan muslim? mereka pun berbeda pendapat. Ibnu Sina misalnya yang berpendapat bahwa bumi datar, lalu Al-Khawarizmi yg berpendapat bulat. Perbedaan ini wajar, ilmuwan bangsa lain pun dari berbagai era juga berbeda pendapat.
Termasuk zaman Galileo. Perlu  diketahui, Galileo dihukum mati karena pemberontakan politik pada kekuasaan absolut gereja, bukan karena perdebatan heliosentrik atau geosentrik. Galileo sendiri telah mengkaui gagal teori heliosentriknya saat tidak berhasil memecahkan  Stellar Parallax.


2. Teori Gaya Gravitasi Sudah Tidak Relevan Diganti Teori Elektromagnet.
Salah satu teori dasar dalam bumi bulat adalah adanya Gravitasi atau daya tarik bumi, adanya gravitasi bumi manusia tidak merasakan kemiringan bumi yang berbentuk bulat. Teori yang dicetuskan oleh Isaac Newton. Berdasarkan teori ini, planet-planet yang bergerak mengitari matahari pada jalurnya adalah karena gaya gravitasi antar planet.

Menurut kaum Flatter, teori Gravitasi (yang muncul tahun 1679) ini sudah tidak relevan alias gugur ketika Nicolas Tesla tahun 1800an, menemukan teori elektromagnet. Menurut flatter, benda-benda langit berputar pada jalurnya karena pengaruh medan magnet bumi, sehingga bumi menjadi pusat tata surya.
Jika memang gaya gravitasi daya tarik bumi itu ada, kenapa balon bisa terbang ke udara?. Saat membahas soal balon ini, tentunya teori grafitasi menjadi tidak relevan karena yang dibicarakan menjadi teori berat massa Archimedes (muncul tahun ). Jika massa-nya ringan akan terbang, jika berat akan jatuh
Menurut flatter manusia bisa berpijak di bumi, selain karena berat massa manusia yang memang lebih berat dari massa udara juga karena adanya medan magnet bumi.
Bila demikian, kenapa bulan, matahari dan benda-benda langit lainya tidak menabrak bumi yg katanya magnet besar? ya seperti halnya di video di atas. Benda-benda langit lainya dalam pengaruh medan elektromagnet bumi sehingga mereka semuanya mengitari bumi pada jalurnya. Bukan saling beradu gravitasi.
3. Bumi Memiliki Kubah Langit dan Dinding Bumi Yang Tak Dapat Ditembus.
Pertanyaan yang sering muncul jika bumi adalah datang adalah adanya tepi jurang. Menurut teori flatter, bumi memiliki dinding dan kubah yang kasat mata. Kubah bumi tak akan bisa ditembus oleh benda apapun yang dibuat manusia, roket, jet sampai rudal nuklir juga gak bakal tembus. Mereka sudah mencoba sendiri menembakkan roket ke angkasa. Bagaimana soal dinding bumi? dinding bumi secara nyata adalah dinding salju antartika. Manusia tak akan bisa melintasi atau menyebrangi antartika. Setiap usaha manusia melintasi dinding es antartika ujung-ujungnya manusia hanya akan mengitari dinding bumi karena kepentok dinding elektromagnetik bumi secara tidak sadar. Begini gambar imajiner flat earth dengan kubah langit
 

Tapi ada juga flatter yang beranggapan bahwa ada kehidupan lain di sisi dinding es Antartika. Jadi di Bumi ini ada alien? bisa jadi, karena sebagai pusat galaksi ukuran bumi sangat luas sedang manusia hanya hidup di salah satu kawah bumi saja. hehehehe :mrgreen: jadi ingat film dokter strange, tentang sekumpulan mahluk hidup yang meyakini tinggal di dunia ternyata hanya hidup di dalam pucuk bunga.
Kira-kira seperti bentuk bumi menurut sebagian flatter yang berasumsi bahwa ada kehidupan lain di bagian bumi.


4. Kutub Utara sebagai pusat bumi, Terbang dari timur ke barat akan kembali ke tempat semula.
Lalu bagaimana bila kita terbang dari utara ke selatan? nagh sampai sekarang belum ada yg mencoba terbang melintasi wilayah antartika atau kutub selatan. Sedangkan untuk kutub utara sudah biasa dilintasi.
Qantas maskapai penerbangan Australia, menawarkan penerbangan ke Antartika tapi hanya melintasi gunung Gunung Erebus. Sempat ada rute penerbangan langsung melintasi tepi Antartika dari Australia ke Chile tapi rute ini hanya bertahan dari tahun 2000-2010

5. Rasi-rasi bintang tidak berubah
Rasi-rasi bintang yang digunakan dalam navigasi kapal tidak pernah berubah. Semuanya bergerak sesuai jalurnya. Padahal bila bumi bergerak mengelilingi matahari seharusnya formasi rasi berubah, inilah yg disebut dengan stellar parallax yang hasilnya selalu negatif dalam teori heliosentrik.

Apa sih stellar parallax. Yaitu saat kita memandang obyek dari posisi yang berbeda, tentunya hasilnya juga berbeda kan?. Misal di bulan januari Bumi berada di sisi kiri matahari, tentu formasi bintang akan berbeda ketika bulan Juli saat bumi berada di sisi kanan matahari.
Dalam teori bumi datar, formasi rasi-rasi bintang tidak berubah, mereka  mengitari kubah langit bumi sesuai lintasan dan formasinya. Hanya ada satu rasi bintang yang tak berputar yaitu rasi bintang utara yang letaknya tepat di atas kutub utara. Selama berabad-abad, rasi-rasi bintang ini memandu perjalanan di laut.



Gambar diatas fotografi time lapse tentang pergerakan bintang-bintang mengeliling bumi. Ada satu bintang yg ttetap tak putar yaitu bintang utara.
6. Ukuran Matahari lebih kecil dan jaraknya lebih dekat.
Siang dan malam terjadi seperti pusaran yin-yang dalam filosopi China.

       
7. Teori Bumi Datar tidak berafiliasi dengan agama apapun tapi meyakini adanya sang Pencipta
Ketika disodorkan tentang teori bumi datar, biasanya stigma kita langsung menjudge bahwa ini pasti berasal dari dogma agama?. Biasanya langsung dituduh wahabi, ekstremis dll. Padahal aktifis flatter murni bekerja berdasarkan eksperimen ilmiah dengan berbagai latar belakang agama.
Ya harap dimaklumi, hampir semua agama mengajarkan bahwa bumi ini “terhampar” sebagai tikar digelar. Lalu Tuhan/Dewa-dewa memberikan hiasan di langit.
Apa yg mereka lakuin adalah tradisi astronomi yang selama berabad-abad, dari zaman sebelum masehi sampai sekarang biasa dilakukan pecinta luar angkasa, hanya saja beda madzhab, geosentrik atau heliosentrik. Teori geosentrik sempat redup saat teori bumi bulat  gencar dikenalkan terutama selama masa perang Dingin hegemoni antara Amerika dan Sovyet.
Sebagaimana halnya proses ilmiah, dua teori ini diadu melalui berbagai uji eksperimen dan eksplorasi. Seperti, uji kedataran air laut dengan sinar laser. Menembakkan roket untuk mencoba menembus kubah bumi. Sampai terbang di ketinggian batas langit dengan pesawat Mig29 untuk melihat horizon bumi, lengkung atau datar. Atau menerbangkan balon
2.    Bagian Bagian Bumi

a.              Kerak bumi (crush)
Kerak bumi atau Crush merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan bumi). Tebal lapisan kerak bumi mencapai 70 km dan merupakan lapisan batuan yang terdiri dari batu-batuan dan masam. Lapisan menjadi tempat tinggal bagi seluruh makhluk hidup. Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100 derajat Celcius. Lapisan kerak bumi dan bagian di bawahnya hingga kedalamn 100 km dinamakan litosfer. Kerak dean mantel dibatasi oleh Mohorovivic Discontinuity. Susunan kerak bumi yaitu terdiri dari feldsfar dan mineral silikat. Lapisan bagian atas kerak bumi yang berada di daerah daratan, biasanya dilapisi oleh tanah. Tanah, yang terdiri atas kandingan partikel batuan yang telah ditimpa cuaca, dan juga mengandung banyak zat organik yang berasal dari pembusukan makhluk hidup pada zaman purba.Tanah bisa mendukung kehidupan tanaman di bumi dan juga binatang karena makanan hewan, baik langsung maupun tidak berasal dari tanaman.
b.               Selimut atau selubung bumi (mantle)
Lapisan ini juga disebut juga astenosfer. Selimut atau selubung merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak bumi. Tebal selimut bumi mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat. Selimut bumi terdiri dari campuran berbagai bahan yang memiliki baik cair,padat dan gas dengan suhu yang tinggi. Suhu di bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000 derajat celcius. Mantel atau selimut bumi ini yang membungkus inti bumi. adapun komposisinya kaya dengan magnesium. Mantel bumi terdiri atas dua yaitu mantel atas yang memiliki sifat plastis hingga semiplastis dengan kedalaman sampai 400 km sedangkan mantel bagian bawah memiliki sifat padat dengan kedalaman hingga 2.900 km.
c.              Inti bumi (core)
Inti bumi yang terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam besi (90 %), nikel (8 %), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900-5200 km. Lapisan ini dibedakan menjadi dua yaitu lapisan inti luar (outer core) dan lapisan inti dalam (innner core). Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200 derajat Celcius. Adapun inti bagian dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya mencapai 4.500 derajat Celcius. Pada penelitian geofisikia,inti bumi memiliki material dengan berat jenis yang sama dengan berat jenis meteorit logam yang terdiri atas material besi dan nikel. Sehingga para ahli percaya inti bumi tersusun dari beberapa senyawa besi dan nikel. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik lapisan bumi paling dalam (inti) memiliki sifat pejal atau keras yang diselubungi lapisan cair relatif kental, sedangkan pada bagian luar atau atasnya berupa litosfer yang pejal dan keras pula.
Berdasarkan susunan kimianya,bumi dapat dibagi menjadi empat bagian,yakni bagian padat (lithosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan,bagian cair (hidrosfer) yang terdiri dari berbagai bentuk ekosistem perairan seperti laut,danau,dan sungai dan bagian udara (atmosfer) yang menyelimuti seluruh permukaan bumi serta bagian yang ditempati oleh berbagai jenis organisme (biosfer). Keempat komponen tersebut berinteraksi secara aktif satu sama lain,misalnya dalam siklus biogekimia dari berbagai unsur kimia yang ada di bumi,proses transfer panas dan perpindahan materi padat. Dari empat macam susunan kimia yang terdapat pada bumi yang bisa dijelaskan yakni dua yaitu:
1)    Atmosfer – Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi secara menyeluruh dengan ketebalan lebih dari 650 km. Gerakan udara dalam atmosfer terjadi terutama karena adanya pengaruh pemanasan sinar matahari serta perputaran bumi. Fungsi atmosfer adalah pada perputaran bumi ini akan mengakibatkan bergeraknya massa udara, sehingga terjadilah perbedaan tekanan udara di berbagai tempat di dalam atmosfer yang dapat menimbulkan arus angin. Pada lapisan atmosfer terdapat kandungan berbagai jenis gas. Berdasarkan volumenya,jenis gas yang paling banyak terkandung berturut-turut adalah nitrogen (N2) sebanyak 78,08 %,oksigen (O2) sebanyak 20,95%,argon sebanyak 0,93 %,serta karbon dioksida (CO2) sebanyak 0,03%. Berbagai jenis gas lainnya juga terkandung dalam atmosfer,tetapi dalam konsentrasi yang jauh lebih rendah,misalnya neon (Ne),helium (He),kripton (Kr),hidrogen (H2),xenon (Xe),ozon (O3), metan dan uap air.
2)    Hidrosfer – Hidrosfer merupakan wilayah perairan yang mengelilingi bumi. hidrosfer meliputi samudra, laut, danau, air, tanah,mata air, hujan, dan air yang berada di atmosfer. Sekitar tiga perempat dari permukaan bumi ditutupi oleh air. Air di bumi bersirkulasi dalam lingkaran hidrologi, dimana air jatuh sebagai hujan dan mengalir ke samudra-samudra sebagai sungai dan menguap kembali ke atmosfer.
Air di alam terbagi menjadi tiga, sebagai berikut:
a). Air di permukaan bumi, meliputi laut, sungai, danau, rawa,salju, es dan glester.
b). Air di udara, meliputi uap air, kabut,dan berbagai macam awan
c). Air di dalam tanah, meliputi air tanah,air kapiler,geiser dan artois
Jumlah air di bumi tidak bertambah dan tidak berkurang, namun wujud dan tempatnya sering mengalami perubahan. Perubahan wujud air (padat,cair,dan gas) membentuk suatu siklus atau daur yang disebut siklus/daur hidrologi. Siklus hidrologi adalah proses perputaran air, seperti proses terjadinya hujan dari air menguap menjadi awan, dan apabila sudah mencapai titik jenuh awan tersebut akan jatuh dalam bentuk air hujan begitu seterusnya. Dalam siklus hidrologi air mengalami perubahan bentuk.
3.    Lapisan Pada Bumi
Sejauh yang diketahui, bumilah satu-satunya tempat tinggal di jagatraya ini yang dihuni makhluk hidup, di mana manusia berada. Bumi pada dasarnya adalah sebuah bola batuan raksasa yang melakukan pergerakan di angkasa dengan kecepatan hampir mencapai 3000 m per detik. Adapun Berat bumi sekitar 6000 juta ton. Hampir dua pertiga bagian permukaan bumi yang berbatu-batu tertutupi oleh air. Pada bagian batuan yang tidak tertutup air inilah akan membentuk bagian bumi yang lain lalu kemudian disebut sebagai daratan. Bumi diselimuti oleh lapisan gas yang dinamakan atmosfer dengan ketinggian lapisan sejumlah 700 km dari permukaan bumi. Dari luar batas atmosfer inilah, di situlah lapisan yang disebut lapisan luar angkasa.
Bumi terdiri atas beberapa lapisan yaitu:
1). Atmosfer –  merupakan lapisan udara yang mengelilingi bumi. Tebalnya ± 2.000 km. Lapisan udara ini terutama mengandung nitrogen, oksigen,dan gas. Lapisan atmosfer menjaga bumi agar tidak terlalu panas kena sinar matahari dan tidak terlalu dingin. Lapisan udara ini juga melindungi bumi terhadap sinar ultra ungu dari matahari, sinar ini berbahaya bagi berlangsungnya kehidupan. Di lapisan bawah atmosfer terdapat awan yang mengandung butir-butir air yang berasal dari uap air lautan dan uap air daratan turun ke bumi sebagai hujan.
2). Hidrosfer lautan perairan – Lautan merupakan cekungan besar yang berisi air dengan kedalaman rata-rata 3.500 m. Luas lautan mencapai dua per tiga permukaan bumi.
3). Litosfer – yaitu lapisan yang terletak di atas lapisan pengantara, dengan ketebalan 1200 km, berat jenisnya rata-rata 2,8 gr/cm3. Suhu di bagian kerak bumi mencapai sekitar 1.050º C. Litosfer biasa juga disebut sebagai lapisan batuan pembentuk kulit bumi atau crust. Litosfer berasal dari dua kata yaitu katalithos yangberarti batu dan katasfhere/sphaira dengan arti bulatan atau lapisan. Dengan demikian Litosfer dapat dimaknai sebagai suatu lapisan batuan pembentuk kulit bumi. Dalam kata lain, litosfer merupakan bagian lapisan bumi paling atas dengan ketebalan lebih kurang 70 km yang tersusun dari batuan penyusun kulit bumi.
Kulit bumi atau litosfer terdiri atas :
a)      Lapisan sial (si – silica – al – aluminium) – Yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan aluminium,senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2o3. Dalam lapisan ini anatra lain terdapat batuan sedimen, granit, andesit, jenis batuan metamorf dan batuan lain di daratan benua. Lapisan sial disebut juga lapisan kerak yang bersifat padat dan kaku dengan ketebalan rata-rata kurang lebih 35 km.
b)      Kerak benua – Merupakan benda padat yang terdiri dari betuan beku granit ada bagian tasnya dan batuan beku basalt ada bagian bawahnya. Kerak ini yang menempati sebagai benua. Kerak benua terdiri kandungan mineral berupa Si,Al. Adapun ketebalannya sekitar 30-80 km (Condie,1982) dan rata-rata 35 km sedangkan berat jenisnya yaitu sekitar 2,85 mg/cc. Biasanya kerak benua disebut juga lapisan granitis karena terdiri dari susunan batuan yang berkomposisi batuan granit.
c)      Kerak samudera – Merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut ada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan-batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari batuan beku gabro dan peridotit. Kerak ini yang menempati samudra. Kerak samudra terdiri atas mineral yakni Si,Fe,Mg. Ketebalan kerak samudra sekitar 5-15 km (Condie,1982). Berat jenisnya rata-rata sebanyak 3 mg/cc. Nama lain dari kerak samudra yaitu lapisan basaltis karena penyusunnya berupa batuan yang berkomposisi basalt.
Perbedaan dari kedua kerak ini bukan hanya dari ketebalan dan berat jenisnya namun juga terdapat perbedaan umur. Batuan kerak benua telah diketahui sekitar 200 juta tahun yang lalu. Umur inilah yang muda dibanding dengan kerak benua karena kerak benua telah ditemukan pada 3800 juta tahun yang lalu. Lapisan sima, yaitu lapisan kulit bumi yang disusun oleh logam-logam silisium dan megnesium dalam bentuk senyawa siO2 dan Mgo. Lapisan ini mempunyai berat jenis lebih besar daripada lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium,yaitu mineral ferromagnesium dan batuan basalt. Lapisan sima merupakan bahan yang bersifat elastis dan mempunyai ketebalan rata-rata 65 km.
Kulit bumi memiliki lapisan batuan dengan ketebalan 4-80 km. Adapun batuan kulit bumi adalah:
1.         Batuan beku – Batuan jenis ini ialah batuan yang terbentuk karena magma pijar yang mendingin menjadi padat. Berdasarkan tempat pendinginannyaada tiga macam batuan beku. Batuan tubir/batu beku dalam. Batuan ini terbentuk jauh di dalam kulit bumi dan hanya terdiri atas kristal saja. Karena pendinginannya lambat sekali maka kristalnya besar-besar, misalnya granit.
2.         Batuan leleran/batu beku luar, Batuan ini membeku di luar kulit bumi sehingga temperatur turun cepat sekali. Zat-zat dari magma hanya dapat membentuk kristal-kristal kecil, dan sebagian ada yang sama sekali tidak dapat menjadi kristal. Itu sebabnya batuan leleran ada yang terdiri atas kristal-kristal besar, kristal-kristal kecil dan bahan amorf, misalnya liparit. Ada yang hanya terdiri atas bahan amorf, misalnya batu apung.
3.         Batuan korok/batu beku gang. Batuan ini terbentuk di dalam korok-korok atau gang-gang. Karena tempatnya dekat permukaan, pendinginannya lebih cepat.Itu sebabnya batuan ini terdiri atas kristal besar, kristal kecil, dan bahkan ada yang tidak mengkristal. Misalnya bahan amorf dan granit fosfir. Bila batuan beku lapuk maka bagian-bagiannya yang lepas mudah diangkut oleh air, angin, atau es, dan diendapkan di tempat lain. Batuan yang mengendap ini disebut batuan sedimen. Batuan ini mula-mula lunak, tetapi lama-kelamaan menjadi keras karena proses pembatuan.
Dilihat dari perantara atau mediumnya, batuan sedimen dapat dibagi menjadi tiga golongan sebagai berikut:
1.    Batuan sedimen
Batuan ini8 mula-mula lunak, taoi lama kelamaan menjadi lunak karena proses pembatuan. dilihat dari tenaga oengangkutanya, batuan sedimen daat dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu:
1). Batuan sedimen aeris atau aeolis .Pengangkut batuan ini adalah angin. Contohnya tanah los, tanah tuf, dan tanah pasir di gurun.
2). Batuan sedimen glasial, Pengangkut batuan ini adalah es. Contohnya moraine.
3). Batuan sedimen aquatis (aqua = air). Batuan ini terdiri dari: Breksi, yakni batuan sedimen yang terdiri atas batu-batu yang bersudut tajam yang sudah direkat satu sama lain. Konglomerat, yakni batuan sedimen yang terdiri atas batu-batuyang bulat-bulat yang sudah direkat satu sama lain. Batu pasir, yakni batuan sedimen yang terdiri atas kristal-kristal.
Dilihat dari pegendapannya ada berapa macam batuan sedimen, yaitu:
·      Batuan sedimen lakustre, yakni batuan sedimen yang diendapkan di danau. Contoh : turf danau dan tanah liat danau.
·      Batuan sedimen kontinental, yakni batuan sedimen yang diendapkan di laut. Contoh : tanah los dan tanah gurun pasir.
·      Batuan sedimen marine, yaitu batuan sedimen yang diendapkan di laut. Contoh: lumpur biru di pantai, endapan radiolaria di laut dalam, dan lumpur merah.

2.    Batuan metamorf
Batuan ini merupakan batuan yang mengalami perubahan yang dahsyat. Asalnya dapat dari batuan beku atau batuan sedimen. Perubahan itu dapat terjadi karena bermacam-macam sebab sebagai berikut:
·      Karena suhu tinggi – Suhu tinggi berasal dari magma, sebab batuan itu berdekatan dengan dapur magma sehingga metamorfosa ini disebut metamorfosa kontak. Contoh: marmer dari batu kapur dan antrasit dari batu bara.
·      Karena tekanan tinggi – Tekanan tinggi dapat berasal dari adanya endapan-endapan yang tebal sekali di atasnya. Contoh: batu pasir dari pasir.
·      Karena tekanan dan suhu tinggi – Tekanan dan suhu tinggi kalau ada pelipatan dan geseran waktu terjadi pembentukan pegunungan, metamorfosa seperti ini disebut metamorfosa dinamo. Contoh: batu asbak, schist, dan shale.

3.    Rotasi Bumi
Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada porosnya. Bumi berputar pada porosnya dengan kemiringan 23½o dari garis tegak lurus bidang tempat bumi beredar (sumbu tegak ekliptika) Poros bumi merupakan garis khayal yang menembus bumi. Bumi sekali berputar pada porosnya selama 24 jam.
a.              Pengaruh Rotasi Bumi
·         Terjadinya siang dan malam; ketika berotasi ada bagian bumi yang menghadap matahari dan ada yang membelakangi matahari.  Bagian bumi yang menghadap matahari menjadi terang (siang), dan yang membelakangi matahari menjadi gelap (malam).
·         Terjadinya gerak semu harian matahari; gerak semu harian matahari adalah gerakan matahari yang terlihat dari timur ke barat. Sebenarnya gerakan tersebut disebabkan oleh rotasi bumi dari barat ke timur yang membuat kita seolah-olah melihat matahari bergerak dari timur ke barat.
·         Terjadinya perbedaan waktu; rotasi bumi menempuh lintasan sebesar 360 selama 24 jam.  Jadi setiap 1 jam bumi menempuah lintasan 15.  Di kota Greenwich (Inggris) ditetapkan garis khayal yang membagi bumi menjadi dua bagian yaitu barat dan timur.  Garis khayal ini disebut garis bujur 0.  Dari bujur 0 ke arah timur sejauh 180 disebut Bujur Timur (BT).  Dari bujur 0 ke arah barat sejauh 180 disebut Bujur Barat (BB). Seluruh negara di dunia terletak dalam wilayah bujur yang berbeda.  Perbedaan bujur dan rotasi bumi menyebabkan waktu di tiap negara berbeda-beda.  Seluruh dunia dibagi menjadi 24 perbedaan waktu karena 360 : 15  =  24.
·          Terjadinya pembelokan arah angin; pada bulan September – Maret angin dari utara bertiup menuju khatulistiwa berbelok ke arah timur. Pada bulan Maret – September angin dari arah selatan bertiup menuju khatulistiwa berbelok ke arah barat.
4.    Revolusi Bumi
Selain berputar pada porosnya, Bumi juga berputar mengelilingi Matahari. Gerakan Bumi mengelilingi Matahari disebut revolusi Bumi. Untuk satu kali revolusi, Bumi membutuhkan waktu satu tahun (365¼ hari). Revolusi Bumi membawa beberapa pengaruh terhadap Bumi. Diantaranya adalah sebagai berikut :
·      Perubahan Lamanya Waktu Saing dan Malam
Negra-negara di belahan bumi utara dan selatanmemiliki perbedaan lamanya waktu siang dan malam.
·      Pergantian Rasi Bintang Yang Berbeda-Beda Dalam Satu Tahun
Adanya rasi bintang yang berbeda-beda dari waktu ke waktu dalam 1 tahun.
·      Pergantian Musim
Bumi mengelilingi Matahari dengan posisi miring sebesar 23½° ke arah timur laut dari sumbu Bumi. Posisi ini menyebabkan terjadinya pergantian musim. Ketika kutub selatan Bumi condong ke Matahari, belahan Bumi bagian selatan bertambah dekat dengan Matahari. Hal ini menyebabkan belahan Bumi selatan mengalami musim panas. Pada saat yang sama, belahan Bumi utara semakin jauh dari Matahari. Belahan Bumi utara mengalami musim dingin. Di antara pergantian musim panas ke dingin, terjadi musim gugur. Di antara pergantian musim dingin ke panas, terjadi musim semi. Jadi, belahan Bumi selatan dan utara mengalami empat musim.Kalian tentu tahu kita tinggal di daerah khatulistiwa, daerah khatulistiwa selalu mendapatkan sinar Matahari sepanjang tahun. Oleh karena itu, daerah khatulistiwa mengalami dua musim yaitu musi kemarau dan musim hujan. Musim hujan teradi antara bulan Oktober-April, dan musim kemarau antara bulan April-Oktober. Daerah khatulistiwa biasa disebut daerah tropis.
·      Gerak Semu Tahunan Matahari
Matahari tampak terbit dari tempat yang berbeda setiap periode tertentu dalam setahun. Padahal, Matahari sebenarnya tidak mengalami perubahan posisi. Kenampakan ini terjadi akibat revolusi Bumi. Matahari seolah-olah bergerak atau berpindah tempat. Nah, gerak inilah yang disebut gerak semu tahunan Matahari.
ü Tanggal 21 Maret Dilihat dari Bumi, Matahari tepat berada pada garis khatulistiwa (0º). Karenanya, Matahari seolah-olah terbit tepat di sebelah timur. Demikian pula, Matahari seolah-olah tenggelam tepat di sebelah barat.
ü Tangal 21 Juni, dilihat dari Bumi, Matahari tampak berada pada 23½º lintang utara (LU). Karenanya, Matahari seolah-olah terbit agak sedikit bergeser ke utara.
ü Tanggal 23 September, diamati dari Bumi, Matahari tampak kembali berada pada garis khatulistiwa. Akibatnya, Matahari seolah-olah terbit tepat di sebelah timur.
ü Tanggal 22 Desember, Matahari tampak berada pada 23½º lintang selatan (LS) jika dilihat dari Bumi. Hal ini menyebabkan Matahari seolah-olah terbit agak sedikit bergeser ke selatan.

B.  BULAN
Bulan atau Luna adalah satu-satunya satelit alami Bumi, dan merupakan satelit alami terbesar ke-5 di Tata Surya. Bulan berasal dari tubrukan bumi dengan planet kecil yang bernama Theira. Bulan berada dalam orbit sinkron dengan Bumi, hal ini menyebabkan hanya satu sisi permukaan Bulan saja yang dapat diamati dari Bumi.  Ketiadaan udara dan air di bulan menyebabkan tidak adanya pengikisan yang menyebabkan banyak kawah di bulan yang berusia jutaan tahun dan masih utuh. Ketidakadaan udara juga menyebabkan tidak ada bunyi dapat terdengar di Bulan. Bulan dapat disebut mati karena tidak ada energi internalnya.
Bulan (Inggris: Moon/Luna), (Romawi: Artemis), (Yunani: satelit bumi) Satu-satunya permukaan benda langit yang dapat diamati dengan mudah. Permukaannya gersang, dipenuhi kawah yang berasal dari ledakan meteorit miliaran tahun lalu. Jarak rata-rata Bumi dan Bulan adalah 384.403 km atau 30 kali diameter bumi. Volume bulan sekitar 2% dari volume bumi. Tarikan gravitasinya 17% tarikan bumi, periode orbit = 27,3 hari, periode sinodik = 29,5 hari.

1.    Bagian Bagian Bulan
Menurut Dirdjosoemarto,S.,dkk. (1991: 405) permukaan Bulan terdiri dari bagian-bagian yang disebut:
·         Terra, yaitu daerah terlihat terang, ditaburi kawah.
·         Marta, yaitu daerah gurun batuan gelap yang diselubungi lava basah, hanya sedikit terdapat kawah.
·         Lembah, terdapat banyak lembah sempit (riil) ada yang memanjang hingga 100 km.
·         Gunung, ada yang mencapai ketinggian 8.000 m.
·         Kawah, diduga jumlahnya mencapai 40.000 dengan diameternya antara 2 – 200km. Kawah ini kemungkinan berasal dari kegiatan vulkanis dan tumbukkan meteorit.

2.    Gerakan Dan Fase Bulan
       Sebagai satelit, bulan melakukan tiga jenis gerakan, yaitu berotasi terhadap porosnya, berevolusi mengelilingi bumi, dan bersama bumi berevolusi mengelilingi matahari. Waktu yang dilalui oleh bulan untuk berevolusi mengelilingi bumi disebut satu bulan sideris, yaitu selama 27,33 hari perhitungan bumi.Tetapi, waktu yang diperlukan bulan untuk beredar dari keadaan bulan baru dan kembali ke keadaan bulan baru lagi disebut sebagai satu bulan sinodis atau satu bulan komariah, yaitu 29,5 hari.Setiap malam kita melihat bulan, kita akan mendapatkan bentuk penampakan bulan yang berbeda-beda dan berulang membentuk sebuah siklus. Perubahan bentuk penampakan bulan ini disebut siklus fase-fase bulan. Fase-fase ini terjadi sesuai dengan sinar yang dipantulkannya ke bumi.

            Ketika bulan berada di antara matahari dan bumi, sisi bulan yang tidak terkena matahari akan menghadap ke bumi sehingga bulan tidak nampak di bumi. Fase ini dinamakan fase bulan baru. Sesuai pergerakan yang terjadi, bulan lambat laun akan nampak diawali dengan bentuk sabit. Bulan dalam bentuk ini dinamakan bulan sabit.
            Bagian bulan yang nampak di bumi akan terus bertambah hingga membentuk bulan separuh. Bulan akan terus mengembang dengan menampakan bagian yang lebih besar hingga membentuk bulatan yang penuh.Saat itu seluruh bagian bulan telah nampak ke bumi. Bulan yang seperti ini dinamakan bulan purnama. Posisi bulan saat purnama tepat berlawanan dengan bulan baru.
            Setelah mencapai purnama, bulan kembali menyusut melewati bulan separuh, bulan sabit, hingga kembali pada bulan baru. Fase ini akan terus berulang selama revolusi bulan terhadap bumi dan matahari terjadi.
3.    Fase Dan Aspek Bulan
       Bentuk bulan yang selalu berubah-ubah dilihat dari bumi karena bagian bulan yang mendapat cahaya berubah secara teratur. Fase bulan :
a.    Fase Bulan Baru (tidak tampak)
Terjadi pada hari ke-0 atau hari ke-29½. Bulan berada di antara bumi dan matahari tetapi tidak benar-benar dalam satu garis lurus. Seluruh permukaan bulan yang menghadap bumi tidak mendapat sinar matahari. Bulan yang terlihat di bumi setiap malam akan mencapai bentuk seperti bulan sabit.
b.    Kuartir Pertama 7 ¾ (bulan sabit)
Terjadi pada hari ke-7½. Bulan berbentuk setengah lingkaran (cakram). Bulan bergerak mengelilingi bumi hingga berbentuk bulan cambung jika dilihat dari bumi.
c.     Bulan Purnama 14 ¾ (bulan penuh)
Kedudukan bumi terletak antara matahari dan bulan tetapi tidak benar-benar dalam satu garis lurus. Seluruh permukaan bulan yang mengarah ke bumi mendapat cahaya matahari. Terjadi pada hari ke-14¾. Bulan terlihat di bumi hingga bentuknya kembali menjadi bulan cembung.
d.      Kuartir ketiga 22 ¼ (bulan sabit)
e.       Kuartir keempat 28 ½ (bulan baru)

4.    Kedudukan bulan terhadap matahari dilihat dari bumi
Aspek Bulan :
a.    Aspek Konjungsi -> Bulan searah dengan matahri
Konjungsi bulan yaitu kedudukan bulan searah dengan matahari. Pada saat itu bagian bulan yang menghadap ke bumi ialah bagian yang sedang gelap, sehingga tampak bulan tidak tampak dari bumi. Peristiwa ini berlangsung siang hari di bumi, saat aspek konjungsi terjadi gerhana matahari, karena cahaya matahari yang menuju bumi terhalang oleh bulan.
b.     Aspek Oposisi -> Bulan berlawanan dengan matahari
Oposisi bulan adalah kedudukan bulan berlawanan arah dengan kedudukan matahari dilihat dari bumi. Saat itu bulan terlihat sebagai bulan purnama. Peristiwa ini terjadi saat bulan terbit bersamaan dengan saat matahari terbenam. Pada aspek oposisi akan terjadi gerhana bulan, karena cahaya matahari yang menuju bulan terhalang bumi.
c.    Aspek Kuarter -> Bulan tegak lurus terhadap garis penghubung bumi matahari
Aspek kuarter yaitu pada saat bulan menempati kedudukan tegak lurus terhadap garis penghubung bumi-matahari, pada fase ini bulan menujukan fase perbani yaitu bulan yang terang hanya setengahnya. Dalam sebulan terjadi 2 kali kuartir bulan yaitu kuartir pertama (perbani awal) ketika bulan tambah besar. Sedangkan kuartir kedua (perbani akhir) ketika bulan tambah kecil dan terjadi 6 hari setelah purnama. Perbedaan kuartir pertama dan akhir adalah tempat yang terang, kuartir pertama bagian yang terang adalah barat sedangkan kuartir akhir adalah bagian bulan sebelah timur.

5.    Macam-Macam Fase Bulan

macam macam fase bulan :
a.    Bulan baru ( ada tetapi tak terlihat) – adalah dimana sisi bulan yang berhadapan akurat dengan bumi tetapi tidak mendapat penyinaran apapun dari matahari. Akibatnya bulan ini ada tetapi cenderung sulit terlihat dari bumi.
b.    Waxing crescent atau bulan sabit muda – Awalnya muncul dilangit sebagai bulan baru yang berbentuk seperti segaris batang kayu lalu perlaahan berubah menjadi bulan sabit. Bentuknya melengkung kearah kiri daan akhirnya lama kelamaan berubah menjadi setengah lingkaran bulan. Kondisi ini akan berlangsung selama 7 hari dan peride ini disebut kuartal pertama bulan. Bulan baru adalah dimana sisi bulan yang berhadapan akurat dengan bumi tetapi tidak mendapat penyinaran apapun dari matahari. Akibatnya bulan ini ada tetaapi cenderung sulit terlihat dari bumi.
c.    Third quartel 3 ( bulan kuartal 3) – Dimana posisi bulan hanya terlihat setengah bagian saja jika dilihat dari permukaan bumi.
d.   Waxing Gibbous – Bentuk bulan yang mempunyai kecenderungan seperti setengah bulan berubah menjadi terlihat lebih besar pada permukaannya yang datar. Kondisi Setelah 7 hari kemudian maka periode ini disebut sebagai kuartal kedua bulan.
e.     Bulan purnama atau bulan penuh – adalah dimana sisi bulan yang tepat berhadapan dengan bumi dan mendapatkan sinar matahari secara keseluruhan  ini terjadi ketika bulan berada disisi yang berlawanan dari bumi.
f.     Wanning Gibbous atau bulan muda yang mengecil – Pada kuartal bulan ketiga bulan purnama yang terlihat dari bumi adalah setengah bulan terapi hanya terlihat setengahnya saja yaitu dari sisi kanan yang makin lama makin mengecil.
g.    First Quartel (bulan kuartal satu) – Bulan paada kuartal satu bulan hanya terlihat setengah dan perlahan memghilang lalu muncul kembali dengan bentuk dan ukuran yang sama.
h.    Wanning Crescent atau bulan tua yang mengecil – Dari bumi kita dapat melihat dengan jelas posisi bulan sabit dan sabit,  yang mendapat sinar matahari akan nampak bersinar setengah bulan saja itu dikarenakan adanya pantulan dari cahaya matahari . Bulan sabit mulai menghilang ketika menginjak kuartal terakhir yang menjadikan setengah buln kembali keposisi bulan sabit tetapi kearah kanan dan kembali kearah titik dimana bulan itu mulai  mengecil lalu menghilang.

6.    Kalender Bulan
            kalender hijriah ditentukan berdasarkan kala revolusi Bulan terhadap Bumi. Sekali berevolusi terhadap bumi, bulan membutuhkan waktu selama 29 hari 12 jam 44 menit 3 detik. Kala revolusi bulan terhadap bumi ini dimanfaatkan oleh umat Islam untuk menentukan tahun Hijriah atau Komariah. Jumlah hari pada setiap bulan di kalender Hijriah berselang-seling 30 dan 29 hari. Dengan demikian, satu bulan dibulatkan menjadi 29,5 hari. Akibat pembulatan ini, maka pada tahun Hijriah pun ada tahun kabisat yang jumlah harinya 355 hari. Dalam 30 tahun, terdapat 11 tahun kabisat. Satu tahun Hijriah lamanya 354 hari. Sedangkan satu tahun Masehi lamanya 365 hari. Oleh karena itu, tahun Hijriah lebih cepat 11 hari daripada tahun Masehi. Hal ini menyebabkan hari-hari besar bagi umat Islam selalu berubah-ubah lebih cepat 11 hari dari pada tahun sebelumnya pada kalender Masehi.
C.  MATAHARI
            Matahari adalah bintang di pusat Tata Surya. Bentuknya nyaris bulat dan terdiri dari plasma panas bercampur medan magnet. Diameternya sekitar 1.392.684 km, kira-kira 109 kali diameter Bumi dan massanya (sekitar 2×1030 kilogram, 330.000 kali massa Bumi) mewakili kurang lebih 99,86% massa total Tata Surya. Secara kimiawi, sekira tiga perempat massa Matahari terdiri dari hidrogen, sedangkan sisanya didominasi helium. Sisa massa tersebut (1,69%, setara dengan 5.629 kali massa Bumi) terdiri dari elemen-elemen berat seperti oksigen, karbon, neon, besi, dan lain-lain. Meski warnanya putih, dari permukaan Bumi Matahari tampak kuning dikarenakan pembauran cahaya biru di atmosfer.
            Menurut label kelas spektrum,G2 menandakan suhu permukaannya sekitar 5778 K (5505 °C) dan V menandakan bahwa Matahari, layaknya bintang-bintang lain, merupakan bintang deret utama, sehingga energinya diciptakan oleh fusi nuklir nukleus hidrogen ke dalam helium. Matahari mengorbit pusat Bima Sati pada jarak kurang lebih24.000– 26.000 tahun cahaya dari pusat galaksi. Jika dilihat dari kutub utara galaksi, Matahari merampungkan satu orbit searah jarum jam dalam kurun sekitar 225–250 juta tahun. Karena Bima Sakti bergerak relatif terhadap radiasi latar belakang gelombang mikro kosmis (CMB) ke arah konstelasi Hydra dengan kecepatan 550 km/detik, kecepatan Matahari relatif terhadap CMB sekitar 370 km/detik ke arah Crater atau Leo.
            Matahari dalam sistem tata surya mempunyai peranan sangat besar, antara lain matahari sebagai pusat peredaran dan sebagai sumber tenaga di lingkungan tata surya. Matahari merupakan bola gas mahabesar yang menyala. Diameter matahari kira-kira 1.400.000 km, lebih dari 100 kali diameter bumi. Massa matahari itu sama dengan 333.420 kali massa bumi.
            Matahari mempunyai suatu tarikan gravitasi sebesar 28 kali lebih kuat daripada tarikan gravitasi bumi. Hal ini berarti bahwa seseorang yang beratnya 90 kg di permukaan bumi, jika berada di permukaan matahari beratnya akan menjadi 28 × 90 kg atau sama dengan 2.520 kg atau 2 1/2 metrik ton.
            Di pusat matahari suhunya mencapai 14.000.000 °C atau lebih, namun suhu pada permukaan matahari jauh lebih dingin, yaitu antara 5.000 °C dan 6.000 °C. Suhu ini masih cukup panas untuk menguapkan hampir semua zat yang ada di bumi, baik zat padat maupun zat cair.


Pembagian susunan tubuh matahari atau struktur matahari adalah sebagai berikut.
1.    Inti
       Inti atau bagian dalam dari matahari merupakan bagian terbesar dari matahari. Di sinilah terjadi reaksi-reaksi thermonuclear. Temperaturnya mencapai 20 juta derajat Kelvin.

2.     Fotosfer
       Permukaan (kulit) matahari yang disebut fotosfer. Dari sinilah datangnya sinar matahari yang dapat kita lihat di bumi. Temperatur dari lapisan ini adalah 6.000 °Kelvin. Permukaan fotosfer bukan merupakan suatu bidang rata, tetapi berbintik-bintik (berbutir-butir), yang disebut granulasi fotosfer. Pada permukaan fotosfer tampak tempat-tempat yang menghitam, yang disebut noda matahari (sun spot). Munculnya noda-noda tersebut dapat mengakibatkan gangguan-gangguan pada listrik di atmosfer bumi, yang mengakibatkan terjadinya gangguan-gangguan pada siaran radio dan jarum magnet.

3.    Atmosfer Matahari
       Di atas lapisan fotosfer terdapat lapisan atmosfer dari matahari yang terdiri atas tiga bagian, yaitu lapisan pembalikan, kromosfer, dan korona. Lapisan pembalikan adalah lapisan gas pijar yang dingin, terdiri atas bermacam-macam logam. Pada waktu terjadi gerhana matahari spektrum selubung gas ini kelihatan dengan jelas. Kromosfer adalah lapisan gas yang sangat panas dan sangat renggang yang menyelubungi matahari. Sewaktu ada gerhana matahari, lapisan ini tampak seperti gelang yang kemerah-merahan di sekeliling matahari, sedangkan bagian yang tampak gelap karena tertutup oleh bulan. Korona adalah lapisan gas yang renggang di sekeliling matahari di luar chromosfer, berwarna putih berkilau-kilauan. Temperaturnya mencapai 1.000.000 °Kelvin. Korona matahari hanya dapat dilihat sewaktu terjadi gerhana matahari.

4.    Noda-Noda Matahari
       Pada suhu mencapai 4.000 °C, noda-noda matahari tampak gelap, lebih dingin, dan kurang cerah dibanding dengan bagian lain dari fotosfer. Bagian dari noda matahari yang berwarna gelap disebut umbra dan yang berwarna lebih terang disebut penumbra.

5.    Gerak Matahari
       Matahari mengalami perputaran pada sumbunya dari barat ke timur dengan kecepatan yang tidak sama. Beberapa bagian berputar lebih cepat dari bagian-bagian lain. Matahari dalam satu kali rotasi mempunyai dua gerakan, sebagai berikut.
a)  Berputar mengelilingi sumbunya, lamanya 26,9 hari (di bumi) dalam satu kali putaran.
b)  Bergerak di antara rasi-rasi bintang dengan kecepatan 20 km/detik. Gerakan ini menuju ke suatu titik di langit yang disebut Apex. Perputaran matahari mengelilingi sumbunya mempunyai arah yang sama dengan arah perputaran bumi dan bulan yang mengelilingi sumbunya masing- masing, dan searah pula dengan arah peredaran bumi mengelilingi matahari dan perputaran bulan mengelilingi bumi (lihat gambar berikut).

6.    Unsur-Unsur Matahari
       Hidrogen merupakan unsur utama matahari, dengan massa lebih dari 80%. Helium merupakan unsur kedua, sejumlah 19%. Satu persen massa matahari selebihnya terdiri atas unsur-unsur oksigen, magnesium, nitrogen, silikon, karbon, belerang, besi, natrium, kalsium, nikel, dan beberapa unsur- unsur mikro lainnya.
                                                                
Matahari merupakan campuran dari atom-atom gas, inti-inti atom, dan partikel-partikel atom, seperti elektron, proton (bermuatan positif), neutron (tidak bermuatan), positron (bermuatan positif), dan neutrino (tidak bermuatan). Seluruh massa matahari berbentuk gas panas yang disebut plasma. Suhu yang tinggi, hampir tidak memungkinkan terjadinya reaksi kimia di matahari.
7.    Pengaruh Energi Matahari terhadap Bumi
       Matahari secara langsung atau tidak langsung merupakan sumber energi bagi kehidupan manusia. Sinar matahari yang sampai ke bumi hanya sekitar setengah milyar dari seluruh hasil energi matahari, hal ini disebabkan letak matahari yang sangat jauh dari bumi. Pengaruh energi matahari terhadap kehidupan manusia di bumi antara lain, sebagai berikut.
a)    Pengaruh sinar inframerah
Sinar inframerah sebagai salah satu spektrum cahaya matahari yang tidak kasat mata sebetulnya memiliki potensi dan efek panas yang terbesar. Pengaruhnya terhadap kehidupan yaitu mempunyai peranan pada terbentuknya siklus air di bumi (sinar inframerah menguapkan air laut, lalu pada saatnya air laut akan menggembun dan turun sebagai hujan).
b)   Pengaruh sinar ultraviolet
Sinar ultraviolet sebagai salah satu spektrum cahaya matahari yang tidak kasat mata sebetulnya memiliki potensi dan efek kimia yang terbesar. Pengaruhnya terhadap kehidupan, antara lain:
·  memiliki daya pembasmi terhadap bibit penyakit, terutama penyakit kulit.
·  memberikan energi kepada tumbuhan untuk melakukan proses asimilasi;
o    sebagai sumber provitamin D yang berfungsi untuk membantu pertumbuhan dan kesehatan tulang manusia.
o    Energi pancaran matahari dapat diubah langsung menjadi energi listrik, yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan hidup manusia.
o    Energi pancaran matahari dapat diubah langsung menjadi energi kalor. Energi kalor dapat digunakan untuk memanaskan air yang berguna untuk mandi air hangat.


8.    Gerhana
            Faktor Penyebab Terjadinya Gerhana adalah lintasan bulan saat revolusi mengelilingi bumi. Lintasan bulan mengelilingi bumi membentuk bidang yang tidak sebidang dengan ekliptika (bidang lintasan bumi mengelilingi matahari). Ada kalanya bulan bumi dan matahari terletak pada satu garis lurus, pada saat itulah terjadi gerhana.
a.         Gerhana Bulan
       Bulan  berada  di  dalam  bayangan  Bumi,  yaitu  pada  kedudukan Matahari → Bumi → Bulan  terletak  pada  garis lurus. Perhatikan gambar di bawah ini :




Gerhana bulan terjadi apabila bulan masuk ke dalam bayangan bumi inti (umbra) sehingga bulan tidak menerima cahaya matahari. Dari bumi kenampakan bulan mula-mula seluruhnya terang, kemudian pelan-pelan agak gelap, gelap semua. Pelan-pelan tampak kembali sampai kelihatan seluruhnya.
b.          Gerhana Matahari
Gerhana matahari terjadi apabila posisi bulan berada di antara bumi dan matahari sehingga sebagian bumi tidak mendapatkan cahaya matahari (Matahari → Bulan → Bumi ). Perhatikan gambar di bawah ini :


Bumi yang terkena umbra mengalami gerhana matahari total, sedangkan yang terkena penumbra mengalami gerhana matahari sebagian. Gerhana matahari dibagi menjadi tiga jenis:
1). Gerhana matahari total Gerhana Matahari Total terjadi pada saat jarak Bulan – Matahari yang paling jauh  (563.319  km),  sehingga  bayangan  inti  Bulan  dapat  jatuh  di  Bumi.

 

2). Gerhana  Matahari  Partial  terjadi  pada  saat  Bulan  berada  pada  daerah bayanganpenumbra  sehingga  ada  bagian  Matahari  yang  terlihat  normal.
  


3). Gerhana Matahari Cincin terjadi kalau jarak Bulan mencapai jarak terjauh dari  Bumi  (405.530  km).






BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
            Bumi dan antariksa adalah pelajaran yang mencakup keseluruhan dari isi bumi an benda- benda yang ada diluar angkasa. Pembelajaran di sekolah dasar harus menggunkan media atau alat peraga yang tepat agar siswa disekolah dasar dapat dengan mudah memahaminya. Untuk itu inovasi dari guru sangat perlu untuk menunjang kegiatan pembelajaran disekolah dasar. Pembelajaran tentang sistem bumi, bulan dan matahari disekolah sangat penting terkait pemhaman dan pengetahuan siswa tentang kedudukan bumi dan matahari.
            Pembelajaran yang dapt dilakukan oleh guru disekolah dasar tentang pembelajaran sistem bumi, bulan dan matahari dapat menggunakan media gambar, video, dan peragaan yang dilakukan oleh siswa. Pengukuran hasil pembelajaran dapat dilakukan dengan cara yang inovatif yaitu melalui permainan atau games. Siswa akan terbawa oleh arus permainan sehingga merasa senang dalam menjawab soal dari guru sekaligus sebagai tingkat mengukur sejauh mana siswa telah menyerap pembelajaran tersebut.

B.     Saran
            Pembelajaran di sekolah dasar harus memperhatikan kondisi dan pemahaman siswa. Pelaksanaan kegiatan juga harus inovatif dan menyenangkan. Guru kelas harus bisa menyesuaikan pembelajaran yang dilaksananakan dengan tingkat kesulitan dan kondisi siswanya. Salah satu usaha yang bisa dilakukan oleh seorang guru adalah membuat alat peraga pembelajaran.




DAFTAR PUSTAKA
Sulistiyanto, Heri dan Edy Wiyono.2008.Ilmu Pengetahuan Alam kelas VI.Jakarta:Pusat Perbukuan.www.youtube.com
https://sainsmini.blogspot.co.id/2014/10/pengertian-dan-penjelasan-tentang_10.html
http://www.bukupedia.net/2015/11/pengertian-bulan-macam-macam-fase-bulan-penanggalan-dan-gerhana-bulan-serta-pasang-surut-air-laut.html

http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/struktur-bumi

1 komentar:

  1. The Best Casinos in Las Vegas, NV - DrMCD
    The best casinos 포항 출장안마 in Vegas, NV - Find great rates and great bonuses. Learn about the 의정부 출장안마 most 의정부 출장마사지 popular 양산 출장안마 casinos 충주 출장마사지 in Las Vegas and plan to find new ones here.

    BalasHapus