BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pembelajaran
bumi dan antariksa di sekolah dasar sangat penting. Hal ini dikarenakan peserta
didik di sekolah dasar masih memiliki pemikiran kongkrit. Untuk itu kami
bekerja kelompok menyusun makalah ini untuk membahas inti dari permasalahan
tersebut diatas. Hasil dari pembahasan kerja klompok kami tuangkan dalam bentuk
makalah ini dan semoga dapat bermanfaat untuk kita dan pembaca yang budiman.
Akhirnya
semoga pembahasan yang kami susun dalam makalah ini dapat dijadikan bekal oleh
kita sebagai mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar khususnya sebagai bekal
kelak. Kami mohon maaf apabila terdpaat kekeliruan dan kesalahan dalam
pembahasan kami. Harapan dan niat baik kami, semoga makalah ini dapat
bermanfaat buat kita semua, mari kita budayakan belajar seumur hidup.
B. Rumusan
Masalah
Penyusunan makalah yang
kami susun dengan judul pembelajaran tentang sistem bumi, bulan dan matahari di
semester 4 memuat permasalahan dan inti pokok sebagai berikut:
1.
Peristiwa rotasi bumi.
2.
Revolusi bumi dan bulan
3.
Gerhana
4.
Pengaruh rotasi dan revolusi bumi
5.
Penentuan kalender masehi dan hijriah.
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah tentang Sistem Bumi,
Bulan dan Matahari adalah sebagai berikut:
1.
Agar kita sebagai mahasiswa dapat mengetahu hakikat kedudukan sistem
bumi, bulan dan matahari.
2.
Agar kita sebagai mahasiswa dapat mengajarkan kepada peserta didik di
sekolah dasar tentang bagaimana kedudukan bumi, bulan dan matahari.
3.
Agar kita sebagai mahasiswa dapat membuat alat peraga unutk mengajarakan
kepada peserta didik terkait sistem bumi, bulan dan matahari di sekjolah dasar.
4.
Sebagai bekal kita sebagai mahasiswa PGSD, untuk bahan melaksanakan
pengajaran baik teori maupaun dalam aplikasi pembelajaran.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. BUMI
Bumi
adalah salah satu planet di tata surya (sistem matahari) yang terdapat dalam
suatu galaksi yang bernama Galaksi Bima Sakti (The Milky Ways atau Kabut
Putih). Dalam tata surya kita planet bumi menduduki nomor tiga dari matahari.
Selain planet-planet dalam tata surya ada juga benda-benda angkasa lain dan 200
milyar bintang yang ada pada Galaksi Bima Sakti. Pada sebuah penelitian galaksi
Bima Sakti ternyata buka satu-satunya galaksi namun terdapat ratusan,jutaan
bahkan milyaran galaksi lainnya yang mengisi jagat raya ini. Adapun proses
pembentukan batu-batuan terjadi secara bertahap di dalam bumi dan reliefnya
berdasarkan dengan zaman sejarah dalam ilmu geologi.
Dalam
ilmu geologi akan dipelajari mengenai kejadian, struktur, dan komposisi
batu-batuan kulit bumi diselidiki oleh,sedangkan dalam ilmu geofisika
dipelajari sifat batu-batuannya.Hasil penelitian ilmu geologi menunjukkan bahwa
unsur bumi telah berusia ±4.700 tahun dari mulai proses pendinginan sampai pada
akhirnya mengalami pembekuan. Planet bumi terus berputar mengelilingi sumbunya
yang disebut berotasi selama 24 jam tepatnya 23 jam 56 menit dalam satu
hari.Berevolusi mengelilingi matahari dengan lintas garis edar berupa
elips.Satu putaran/berevolusi memakan waktu 365 hari 5 jam 48 menit atau satu
tahun.
1. Sejarah
Pembentukan Bumi
Bagaimana
Bumi ini terbentuk secara pasti masih merupakan perdebatan dimana banyak
pendapat yang dikemukakan oleh para ahli dengan alasan yang berbeda-beda pula.
Berikut
ini beberapa teori mengenai pembentukan bumi yang umum dikenal.
a)
Teori Kant –
Laplace
Sejak
jaman sebelum Masehi, para ahli telah banyak berfikir dan melakukan analisis
terhadap gejala-gejala alam. Mulai abad ke 18 para ahli telah memikirkan proses
terjadinya Bumi. Salah satunya adalah teori kabut (nebula) yang dikemukakan
oleh Immanuel Kant (1755) dan Piere de Laplace (1796)? Mereka terkenal dengan
Teori Kabut Kant-Laplace. Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya
terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik
antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin
cepat. Dalam proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian
khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan). Bagian yang
terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya.
b)
Teori
Planetesimal
Pada
awal abad ke-20, Forest Ray Moulton, seorang ahli astronomi Amerika bersama
rekannya T.C Chamberlain, seorang ahli geologi, mengemukakan teori Planetisimal
Hypothesis, yang mengatakan matahari terdiri dari massa gas bermassa besar
sekali, pada suatu saat didekati oleh sebuah bintang lain yang melintas dengan
kecepatan tinggi di dekat matahari. Pada waktu bintang melintas di dekat
matahari dan jarak keduanya relatif dekat, maka sebagian massa gas matahari ada
yang tertarik ke luar akibat adanya gravitasi dari bintang yang melintas
tersebut. Sebagian dari massa gas yang tertarik ke luar ada yang pada lintasan
bintang dan sebagian lagi ada yang berputar mengelilingi matahari karena
gravitasi matahari. Setelah bintang melintas berlalu, massa gas yang berputar
mengelilingi matahari menjadi dingin dan terbentuklah cincin yang lama kelamaan
menjadi padat dan di sebut planetisimal. Beberapa planetisimal yang terbentuk
akan saling tarik – menarik bergabung menjadi satu dan pada akhirnya membentuk
planet, termasuk bumi.
c)
Teori Bintang
Kembar
Teori
ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton. Menurut teori ini,
galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak
sehingga banyak material yang terlempar. Karena bintang yang tidak meledak
mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan ledakan bintang
tersebut mengelilingi bintang yang tidak meledak. Bintang yang tidak meledak
itu adalah matahari, sedangkan pecahan bintang yang lain adalah planet-planet
yang mengelilinginya.
d)
Teori Pasang
Surut Gas (Tidal)
Teori
ini dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys pada tahun 1918, yakni
bahwa sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek, sehingga
menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh matahari, saat matahari itu
masih berada dalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air laut yang kita
kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil. Penyebabnya adalah kecilnya massa bulan
dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60 kali radius orbit Bumi). Tetapi, jika
sebuah bintang yang bermassa hampir sama besar dengan matahari mendekat, maka
akan terbentuk semacam gunung-gunung gelombang raksasa pada tubuh matahari,
yang disebabkan oleh gaya tarik bintang tadi. Gunung-gunung tersebut akan
mencapai tinggi yang luar biasa dan membentuk semacam lidah pijar yang besar
sekali, menjulur dari massa matahari dan merentang ke arah bintang besar itu.
Dalam
lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini
akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet.
Bintang besar yang menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari
tadi, melanjutkan perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang
pengaruhnya terhadap-planet yang berbentuk tadi. Planet-planet itu akan
berputar mengelilingi matahari dan mengalami proses pendinginan. Proses
pendinginan ini berjalan dengan lambat pada planet-planet besar, seperti
Yupiter dan Saturnus, sedangkan pada planet-planet kecil seperti Bumi kita,
pendinginan berjalan relatif lebih cepat.
Sementara
pendinginan berlangsung, planet-planet itu masih mengelilingi matahari pada
orbit berbentuk elips, sehingga besar kemungkinan pada suatu ketika meraka akan
mendekati matahari dalam jarak yang pendek. Akibat kekuatan penarikan matahari,
maka akan terjadi pasang surut pada tubuh-tubuh planet yang baru lahir itu.
Matahari akan menarik kolom-kolom materi dari planet-planet, sehingga lahirlah
bulan-bulan (satelit-satelit) yang berputar mengelilingi planet-planet. Peranan
yang dipegang matahari dalam membentuk bulan-bulan ini pada prinsipnya sama
dengan peranan bintang besar dalam membentuk planet-planet, seperti telah
dibicarakan di atas.
e)
Teori Big Bang
Berdasarkan
Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar tahun
yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada
porosnya. Putaran tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan
terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat, membentuk cakram
raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat di luar
angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan nebula-nebula. Selama jangka waktu
lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk
suatu galaksi yang disebut dengan nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk
sistem tata surya. Sementara itu, bagian ringan yang terlempar ke luar tadi
mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin dan
memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu membentuk planet-planet, termasuk
planet bumi.
Dalam
perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara bertahap hingga
terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses pembentukan bumi,
yaitu:
1) Awalnya,
bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan atau
perbedaan unsur.
2) Pembentukan
perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar
akan tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke
permukaan.
3) Bumi
terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel
luar, dan kerak bumi
Masih banyak teori-teori yang lainnya
yang dikemukakan oleh para ahli seperti:
a)
Teori Buffon
Dari
ahli ilmu alam Perancis George Louis Leelere Comte de Buffon. Beliau
mengemukakan bahwa dahulu kala terjadi tumbukan antara matahari dengan sebuah
komet yang menyebabkan sebagian massa matahari terpental ke luar. Massa yang
terpental ini menjadi planet.
b)
Teori
Weizsaecker
Dimana
pada tahun 1940, C.Von Weizsaecker, seorang ahli astronomi Jerman mengemukakan
tata surya pada mulanya terdiri atas matahari yang dikelilingi oleh massa kabut
gas. Sebagian besar massa kabut gas ini terdiri atas unsur ringan, yaitu
hidrogen dan helium. Karena panas matahari yang sangat tinggi, maka unsur
ringan tersebut menguap ke angkasa tata surya, sedangkan unsur yang lebih berat
tertinggal dan menggumpal. Gumpalan ini akan menarik unsur – unsur lain yang
ada di angkasa tata surya dan selanjutnya berevolusi membentuk palnet – planet,
termasuk bumi.
c)
Teroti Kuiper
Dikemukakan
oleh Gerald P.Kuiper mengemukakan bahwa pada mulanya ada nebula besar berbentuk
piringan cakram. Pusat piringan adalah protomatahari, sedangkan massa gas yang
berputar mengelilingi promatahari adalah protoplanet. Dalam teorinya, beliau
juga memasukkan unsur – unsur ringan, yaitu hidrogen dan helium. Pusat piringan
yang merupakan protomatahari menjadi sangat panas, sedangkan protoplanet
menjadi dingin. Unsur ringan tersebut menguap dan malia menggumpal menjadi
planet – planet.
d)
Teori Whipple
Oleh
seorang ahli astronom Amerika Fred L.Whipple, mengemukakan pada mulanya tata
surya terdiri dari gas dan kabut debu kosmis yang berotasi membentuk semacam piringan.
Debu dan gas yang berotasi menyebabkan terjadinya pemekatan massa dan akhirnya
menggumpal menjadi padat, sedangkan kabutnya hilang menguap ke angkasa.
Gumpalan yang padat saling bertabrakan dan kemudian membentuk planet – planet.
Teori-Teori
Bumi Itu Datar Bukan Bulat
Flat
Earth, demikian topik yang lagi nge-trend di jagad maya. Bahasan ini tentang
Teori Bentuk Bumi adalah Datar Bukan Bulat. Kali ini R2B coba meringkas 7 teori
dasar bumi datar yang diyakini oleh para flatter, sebutan untuk mereka yang
menyukai teori ini.
Pemahaman
saya soal 7 teori ini mungkin masih salah, maklum karena saya mempelajarinya
video dan forum bahasa inggris sedangkan saya belum pernah ikut ujian TOEFL
hehehe. Lha wong channel-channel youtube tentang bumi datar yang berbahasa
Indonesia masih sangat minim. Saya juga menghindari sumber bahasa Indonesia
karena kadang sering dikaitkan ke masalah agama klo bahas ini, biasanya sih
dituduh wahabi hehehe.
Monggo
7 teori dasar soal flat earth.
1.
Pencetus Bumi Bulat bukanlah Galileo
Seringkali
teori bumi bulat dinisbatkan pada Galileo ataupun Copernicus pada permulaan
abad kebangkitan di eropa. Sedang pada masa sebelumnya diklaim pencetusnya
adalah Al-khawarizmi, salah satu astronom muslim abad pertengahan yang
brillian.
Teori
bumi bulat atau heliosentrik dengan matahari sebagai pusat tata surya sudah
dikenalkan sejad abad 420 SM oleh Martianus Capella.
Sedangkan
teori bumi datar sebagai pusat alam semesta, disebut Geosentrik, dikemukakan
pertama kali oleh Ptolemeus atau Ptolemy. Ilmuwan keturunan Yunani-Mesir yang
hidup di zaman Romawi.
Bagaimana
menurut ilmuwan muslim? mereka pun berbeda pendapat. Ibnu Sina misalnya yang
berpendapat bahwa bumi datar, lalu Al-Khawarizmi yg berpendapat bulat.
Perbedaan ini wajar, ilmuwan bangsa lain pun dari berbagai era juga berbeda
pendapat.
Termasuk
zaman Galileo. Perlu diketahui, Galileo
dihukum mati karena pemberontakan politik pada kekuasaan absolut gereja, bukan
karena perdebatan heliosentrik atau geosentrik. Galileo sendiri telah mengkaui
gagal teori heliosentriknya saat tidak berhasil memecahkan Stellar Parallax.
2.
Teori Gaya Gravitasi Sudah Tidak Relevan Diganti Teori Elektromagnet.
Salah
satu teori dasar dalam bumi bulat adalah adanya Gravitasi atau daya tarik bumi,
adanya gravitasi bumi manusia tidak merasakan kemiringan bumi yang berbentuk
bulat. Teori yang dicetuskan oleh Isaac Newton. Berdasarkan teori ini,
planet-planet yang bergerak mengitari matahari pada jalurnya adalah karena gaya
gravitasi antar planet.
Menurut
kaum Flatter, teori Gravitasi (yang muncul tahun 1679) ini sudah tidak relevan
alias gugur ketika Nicolas Tesla tahun 1800an, menemukan teori elektromagnet.
Menurut flatter, benda-benda langit berputar pada jalurnya karena pengaruh
medan magnet bumi, sehingga bumi menjadi pusat tata surya.
Jika
memang gaya gravitasi daya tarik bumi itu ada, kenapa balon bisa terbang ke
udara?. Saat membahas soal balon ini, tentunya teori grafitasi menjadi tidak
relevan karena yang dibicarakan menjadi teori berat massa Archimedes (muncul
tahun ). Jika massa-nya ringan akan terbang, jika berat akan jatuh
Menurut
flatter manusia bisa berpijak di bumi, selain karena berat massa manusia yang
memang lebih berat dari massa udara juga karena adanya medan magnet bumi.
Bila
demikian, kenapa bulan, matahari dan benda-benda langit lainya tidak menabrak
bumi yg katanya magnet besar? ya seperti halnya di video di atas. Benda-benda
langit lainya dalam pengaruh medan elektromagnet bumi sehingga mereka semuanya
mengitari bumi pada jalurnya. Bukan saling beradu gravitasi.
3.
Bumi Memiliki Kubah Langit dan Dinding Bumi Yang Tak Dapat Ditembus.
Pertanyaan
yang sering muncul jika bumi adalah datang adalah adanya tepi jurang. Menurut
teori flatter, bumi memiliki dinding dan kubah yang kasat mata. Kubah bumi tak
akan bisa ditembus oleh benda apapun yang dibuat manusia, roket, jet sampai
rudal nuklir juga gak bakal tembus. Mereka sudah mencoba sendiri menembakkan
roket ke angkasa. Bagaimana soal dinding bumi? dinding bumi secara nyata adalah
dinding salju antartika. Manusia tak akan bisa melintasi atau menyebrangi
antartika. Setiap usaha manusia melintasi dinding es antartika ujung-ujungnya
manusia hanya akan mengitari dinding bumi karena kepentok dinding
elektromagnetik bumi secara tidak sadar. Begini gambar imajiner flat earth
dengan kubah langit
Tapi
ada juga flatter yang beranggapan bahwa ada kehidupan lain di sisi dinding es
Antartika. Jadi di Bumi ini ada alien? bisa jadi, karena sebagai pusat galaksi
ukuran bumi sangat luas sedang manusia hanya hidup di salah satu kawah bumi
saja. hehehehe :mrgreen: jadi ingat film dokter strange, tentang sekumpulan
mahluk hidup yang meyakini tinggal di dunia ternyata hanya hidup di dalam pucuk
bunga.
Kira-kira
seperti bentuk bumi menurut sebagian flatter yang berasumsi bahwa ada kehidupan
lain di bagian bumi.
4.
Kutub Utara sebagai pusat bumi, Terbang dari timur ke barat akan kembali ke
tempat semula.
Lalu
bagaimana bila kita terbang dari utara ke selatan? nagh sampai sekarang belum
ada yg mencoba terbang melintasi wilayah antartika atau kutub selatan.
Sedangkan untuk kutub utara sudah biasa dilintasi.
Qantas
maskapai penerbangan Australia, menawarkan penerbangan ke Antartika tapi hanya
melintasi gunung Gunung Erebus. Sempat ada rute penerbangan langsung melintasi
tepi Antartika dari Australia ke Chile tapi rute ini hanya bertahan dari tahun
2000-2010
5.
Rasi-rasi bintang tidak berubah
Rasi-rasi
bintang yang digunakan dalam navigasi kapal tidak pernah berubah. Semuanya
bergerak sesuai jalurnya. Padahal bila bumi bergerak mengelilingi matahari
seharusnya formasi rasi berubah, inilah yg disebut dengan stellar parallax yang
hasilnya selalu negatif dalam teori heliosentrik.
Apa
sih stellar parallax. Yaitu saat kita memandang obyek dari posisi yang berbeda,
tentunya hasilnya juga berbeda kan?. Misal di bulan januari Bumi berada di sisi
kiri matahari, tentu formasi bintang akan berbeda ketika bulan Juli saat bumi
berada di sisi kanan matahari.
Dalam
teori bumi datar, formasi rasi-rasi bintang tidak berubah, mereka mengitari kubah langit bumi sesuai lintasan
dan formasinya. Hanya ada satu rasi bintang yang tak berputar yaitu rasi
bintang utara yang letaknya tepat di atas kutub utara. Selama berabad-abad,
rasi-rasi bintang ini memandu perjalanan di laut.
Gambar
diatas fotografi time lapse tentang pergerakan bintang-bintang mengeliling
bumi. Ada satu bintang yg ttetap tak putar yaitu bintang utara.
6.
Ukuran Matahari lebih kecil dan jaraknya lebih dekat.
Siang
dan malam terjadi seperti pusaran yin-yang dalam filosopi China.
7.
Teori Bumi Datar tidak berafiliasi dengan agama apapun tapi meyakini adanya
sang Pencipta
Ketika
disodorkan tentang teori bumi datar, biasanya stigma kita langsung menjudge
bahwa ini pasti berasal dari dogma agama?. Biasanya langsung dituduh wahabi,
ekstremis dll. Padahal aktifis flatter murni bekerja berdasarkan eksperimen
ilmiah dengan berbagai latar belakang agama.
Ya
harap dimaklumi, hampir semua agama mengajarkan bahwa bumi ini “terhampar”
sebagai tikar digelar. Lalu Tuhan/Dewa-dewa memberikan hiasan di langit.
Apa
yg mereka lakuin adalah tradisi astronomi yang selama berabad-abad, dari zaman
sebelum masehi sampai sekarang biasa dilakukan pecinta luar angkasa, hanya saja
beda madzhab, geosentrik atau heliosentrik. Teori geosentrik sempat redup saat
teori bumi bulat gencar dikenalkan
terutama selama masa perang Dingin hegemoni antara Amerika dan Sovyet.
Sebagaimana
halnya proses ilmiah, dua teori ini diadu melalui berbagai uji eksperimen dan
eksplorasi. Seperti, uji kedataran air laut dengan sinar laser. Menembakkan
roket untuk mencoba menembus kubah bumi. Sampai terbang di ketinggian batas
langit dengan pesawat Mig29 untuk melihat horizon bumi, lengkung atau datar.
Atau menerbangkan balon
2. Bagian
Bagian Bumi
a.
Kerak bumi
(crush)
Kerak
bumi atau Crush merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan bumi). Tebal
lapisan kerak bumi mencapai 70 km dan merupakan lapisan batuan yang terdiri
dari batu-batuan dan masam. Lapisan menjadi tempat tinggal bagi seluruh makhluk
hidup. Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100 derajat Celcius. Lapisan
kerak bumi dan bagian di bawahnya hingga kedalamn 100 km dinamakan litosfer.
Kerak dean mantel dibatasi oleh Mohorovivic Discontinuity. Susunan kerak bumi
yaitu terdiri dari feldsfar dan mineral silikat. Lapisan bagian atas kerak bumi
yang berada di daerah daratan, biasanya dilapisi oleh tanah. Tanah, yang
terdiri atas kandingan partikel batuan yang telah ditimpa cuaca, dan juga
mengandung banyak zat organik yang berasal dari pembusukan makhluk hidup pada
zaman purba.Tanah bisa mendukung kehidupan tanaman di bumi dan juga binatang
karena makanan hewan, baik langsung maupun tidak berasal dari tanaman.
b.
Selimut atau selubung bumi (mantle)
Lapisan
ini juga disebut juga astenosfer. Selimut atau selubung merupakan lapisan yang
terletak di bawah lapisan kerak bumi. Tebal selimut bumi mencapai 2.900 km dan
merupakan lapisan batuan padat. Selimut bumi terdiri dari campuran berbagai
bahan yang memiliki baik cair,padat dan gas dengan suhu yang tinggi. Suhu di
bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000 derajat celcius. Mantel atau selimut
bumi ini yang membungkus inti bumi. adapun komposisinya kaya dengan magnesium.
Mantel bumi terdiri atas dua yaitu mantel atas yang memiliki sifat plastis
hingga semiplastis dengan kedalaman sampai 400 km sedangkan mantel bagian bawah
memiliki sifat padat dengan kedalaman hingga 2.900 km.
c.
Inti bumi (core)
Inti
bumi yang terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam besi (90 %), nikel
(8 %), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900-5200 km. Lapisan ini
dibedakan menjadi dua yaitu lapisan inti luar (outer core) dan lapisan inti
dalam (innner core). Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri
atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200 derajat Celcius. Adapun inti bagian
dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700 km.
Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya mencapai 4.500 derajat
Celcius. Pada penelitian geofisikia,inti bumi memiliki material dengan berat jenis
yang sama dengan berat jenis meteorit logam yang terdiri atas material besi dan
nikel. Sehingga para ahli percaya inti bumi tersusun dari beberapa senyawa besi
dan nikel. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa
karakteristik lapisan bumi paling dalam (inti) memiliki sifat pejal atau keras
yang diselubungi lapisan cair relatif kental, sedangkan pada bagian luar atau
atasnya berupa litosfer yang pejal dan keras pula.
Berdasarkan
susunan kimianya,bumi dapat dibagi menjadi empat bagian,yakni bagian padat
(lithosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan,bagian cair (hidrosfer) yang
terdiri dari berbagai bentuk ekosistem perairan seperti laut,danau,dan sungai
dan bagian udara (atmosfer) yang menyelimuti seluruh permukaan bumi serta bagian
yang ditempati oleh berbagai jenis organisme (biosfer). Keempat komponen
tersebut berinteraksi secara aktif satu sama lain,misalnya dalam siklus
biogekimia dari berbagai unsur kimia yang ada di bumi,proses transfer panas dan
perpindahan materi padat. Dari empat macam susunan kimia yang terdapat pada
bumi yang bisa dijelaskan yakni dua yaitu:
1) Atmosfer – Atmosfer adalah lapisan udara yang
menyelimuti bumi secara menyeluruh dengan ketebalan lebih dari 650 km. Gerakan
udara dalam atmosfer terjadi terutama karena adanya pengaruh pemanasan sinar
matahari serta perputaran bumi. Fungsi atmosfer adalah pada perputaran bumi ini
akan mengakibatkan bergeraknya massa udara, sehingga terjadilah perbedaan
tekanan udara di berbagai tempat di dalam atmosfer yang dapat menimbulkan arus
angin. Pada lapisan atmosfer terdapat kandungan berbagai jenis gas. Berdasarkan
volumenya,jenis gas yang paling banyak terkandung berturut-turut adalah
nitrogen (N2) sebanyak 78,08 %,oksigen (O2) sebanyak 20,95%,argon sebanyak 0,93
%,serta karbon dioksida (CO2) sebanyak 0,03%. Berbagai jenis gas lainnya juga
terkandung dalam atmosfer,tetapi dalam konsentrasi yang jauh lebih
rendah,misalnya neon (Ne),helium (He),kripton (Kr),hidrogen (H2),xenon
(Xe),ozon (O3), metan dan uap air.
2) Hidrosfer – Hidrosfer merupakan wilayah
perairan yang mengelilingi bumi. hidrosfer meliputi samudra, laut, danau, air,
tanah,mata air, hujan, dan air yang berada di atmosfer. Sekitar tiga perempat
dari permukaan bumi ditutupi oleh air. Air di bumi bersirkulasi dalam lingkaran
hidrologi, dimana air jatuh sebagai hujan dan mengalir ke samudra-samudra
sebagai sungai dan menguap kembali ke atmosfer.
Air di alam terbagi
menjadi tiga, sebagai berikut:
a).
Air di permukaan bumi, meliputi laut, sungai, danau, rawa,salju, es dan glester.
b).
Air di udara, meliputi uap air, kabut,dan berbagai macam awan
c).
Air di dalam tanah, meliputi air tanah,air kapiler,geiser dan artois
Jumlah
air di bumi tidak bertambah dan tidak berkurang, namun wujud dan tempatnya
sering mengalami perubahan. Perubahan wujud air (padat,cair,dan gas) membentuk
suatu siklus atau daur yang disebut siklus/daur hidrologi. Siklus hidrologi
adalah proses perputaran air, seperti proses terjadinya hujan dari air menguap
menjadi awan, dan apabila sudah mencapai titik jenuh awan tersebut akan jatuh
dalam bentuk air hujan begitu seterusnya. Dalam siklus hidrologi air mengalami
perubahan bentuk.
3. Lapisan
Pada Bumi
Sejauh
yang diketahui, bumilah satu-satunya tempat tinggal di jagatraya ini yang
dihuni makhluk hidup, di mana manusia berada. Bumi pada dasarnya adalah sebuah
bola batuan raksasa yang melakukan pergerakan di angkasa dengan kecepatan
hampir mencapai 3000 m per detik. Adapun Berat bumi sekitar 6000 juta ton.
Hampir dua pertiga bagian permukaan bumi yang berbatu-batu tertutupi oleh air.
Pada bagian batuan yang tidak tertutup air inilah akan membentuk bagian bumi
yang lain lalu kemudian disebut sebagai daratan. Bumi diselimuti oleh lapisan
gas yang dinamakan atmosfer dengan ketinggian lapisan sejumlah 700 km dari permukaan
bumi. Dari luar batas atmosfer inilah, di situlah lapisan yang disebut lapisan
luar angkasa.
Bumi
terdiri atas beberapa lapisan yaitu:
1).
Atmosfer – merupakan lapisan udara yang
mengelilingi bumi. Tebalnya ± 2.000 km. Lapisan udara ini terutama mengandung
nitrogen, oksigen,dan gas. Lapisan atmosfer menjaga bumi agar tidak terlalu
panas kena sinar matahari dan tidak terlalu dingin. Lapisan udara ini juga
melindungi bumi terhadap sinar ultra ungu dari matahari, sinar ini berbahaya
bagi berlangsungnya kehidupan. Di lapisan bawah atmosfer terdapat awan yang
mengandung butir-butir air yang berasal dari uap air lautan dan uap air daratan
turun ke bumi sebagai hujan.
2). Hidrosfer lautan perairan – Lautan
merupakan cekungan besar yang berisi air dengan kedalaman rata-rata 3.500 m.
Luas lautan mencapai dua per tiga permukaan bumi.
3). Litosfer – yaitu lapisan yang
terletak di atas lapisan pengantara, dengan ketebalan 1200 km, berat jenisnya
rata-rata 2,8 gr/cm3. Suhu di bagian kerak bumi mencapai sekitar 1.050º C.
Litosfer biasa juga disebut sebagai lapisan batuan pembentuk kulit bumi atau
crust. Litosfer berasal dari dua kata yaitu katalithos yangberarti batu dan
katasfhere/sphaira dengan arti bulatan atau lapisan. Dengan demikian Litosfer
dapat dimaknai sebagai suatu lapisan batuan pembentuk kulit bumi. Dalam kata
lain, litosfer merupakan bagian lapisan bumi paling atas dengan ketebalan lebih
kurang 70 km yang tersusun dari batuan penyusun kulit bumi.
Kulit
bumi atau litosfer terdiri atas :
a) Lapisan
sial (si – silica – al – aluminium) – Yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun
atas logam silisium dan aluminium,senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2o3. Dalam
lapisan ini anatra lain terdapat batuan sedimen, granit, andesit, jenis batuan
metamorf dan batuan lain di daratan benua. Lapisan sial disebut juga lapisan
kerak yang bersifat padat dan kaku dengan ketebalan rata-rata kurang lebih 35
km.
b) Kerak
benua – Merupakan benda padat yang terdiri dari betuan beku granit ada bagian
tasnya dan batuan beku basalt ada bagian bawahnya. Kerak ini yang menempati
sebagai benua. Kerak benua terdiri kandungan mineral berupa Si,Al. Adapun
ketebalannya sekitar 30-80 km (Condie,1982) dan rata-rata 35 km sedangkan berat
jenisnya yaitu sekitar 2,85 mg/cc. Biasanya kerak benua disebut juga lapisan
granitis karena terdiri dari susunan batuan yang berkomposisi batuan granit.
c) Kerak
samudera – Merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut ada bagian
atas, kemudian di bawahnya batuan-batuan vulkanik dan yang paling bawah
tersusun dari batuan beku gabro dan peridotit. Kerak ini yang menempati
samudra. Kerak samudra terdiri atas mineral yakni Si,Fe,Mg. Ketebalan kerak
samudra sekitar 5-15 km (Condie,1982). Berat jenisnya rata-rata sebanyak 3
mg/cc. Nama lain dari kerak samudra yaitu lapisan basaltis karena penyusunnya
berupa batuan yang berkomposisi basalt.
Perbedaan
dari kedua kerak ini bukan hanya dari ketebalan dan berat jenisnya namun juga
terdapat perbedaan umur. Batuan kerak benua telah diketahui sekitar 200 juta
tahun yang lalu. Umur inilah yang muda dibanding dengan kerak benua karena
kerak benua telah ditemukan pada 3800 juta tahun yang lalu. Lapisan sima, yaitu
lapisan kulit bumi yang disusun oleh logam-logam silisium dan megnesium dalam
bentuk senyawa siO2 dan Mgo. Lapisan ini mempunyai berat jenis lebih besar
daripada lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium,yaitu mineral
ferromagnesium dan batuan basalt. Lapisan sima merupakan bahan yang bersifat
elastis dan mempunyai ketebalan rata-rata 65 km.
Kulit
bumi memiliki lapisan batuan dengan ketebalan 4-80 km. Adapun batuan kulit bumi
adalah:
1.
Batuan beku –
Batuan jenis ini ialah batuan yang terbentuk karena magma pijar yang mendingin
menjadi padat. Berdasarkan tempat pendinginannyaada tiga macam batuan beku. Batuan
tubir/batu beku dalam. Batuan ini terbentuk jauh di dalam kulit bumi dan hanya
terdiri atas kristal saja. Karena pendinginannya lambat sekali maka kristalnya
besar-besar, misalnya granit.
2.
Batuan
leleran/batu beku luar, Batuan ini membeku di luar kulit bumi sehingga
temperatur turun cepat sekali. Zat-zat dari magma hanya dapat membentuk
kristal-kristal kecil, dan sebagian ada yang sama sekali tidak dapat menjadi
kristal. Itu sebabnya batuan leleran ada yang terdiri atas kristal-kristal
besar, kristal-kristal kecil dan bahan amorf, misalnya liparit. Ada yang hanya
terdiri atas bahan amorf, misalnya batu apung.
3.
Batuan
korok/batu beku gang. Batuan ini terbentuk di dalam korok-korok atau gang-gang.
Karena tempatnya dekat permukaan, pendinginannya lebih cepat.Itu sebabnya batuan
ini terdiri atas kristal besar, kristal kecil, dan bahkan ada yang tidak
mengkristal. Misalnya bahan amorf dan granit fosfir. Bila batuan beku lapuk
maka bagian-bagiannya yang lepas mudah diangkut oleh air, angin, atau es, dan
diendapkan di tempat lain. Batuan yang mengendap ini disebut batuan sedimen.
Batuan ini mula-mula lunak, tetapi lama-kelamaan menjadi keras karena proses
pembatuan.
Dilihat
dari perantara atau mediumnya, batuan sedimen dapat dibagi menjadi tiga
golongan sebagai berikut:
1. Batuan
sedimen
Batuan ini8 mula-mula
lunak, taoi lama kelamaan menjadi lunak karena proses pembatuan. dilihat dari
tenaga oengangkutanya, batuan sedimen daat dibedakan menjadi tiga golongan,
yaitu:
1).
Batuan sedimen aeris atau aeolis .Pengangkut batuan ini adalah angin. Contohnya
tanah los, tanah tuf, dan tanah pasir di gurun.
2).
Batuan sedimen glasial, Pengangkut batuan ini adalah es. Contohnya moraine.
3).
Batuan sedimen aquatis (aqua = air). Batuan ini terdiri dari: Breksi, yakni
batuan sedimen yang terdiri atas batu-batu yang bersudut tajam yang sudah
direkat satu sama lain. Konglomerat, yakni batuan sedimen yang terdiri atas
batu-batuyang bulat-bulat yang sudah direkat satu sama lain. Batu pasir, yakni
batuan sedimen yang terdiri atas kristal-kristal.
Dilihat
dari pegendapannya ada berapa macam batuan sedimen, yaitu:
· Batuan
sedimen lakustre, yakni batuan sedimen yang diendapkan di danau. Contoh : turf
danau dan tanah liat danau.
· Batuan
sedimen kontinental, yakni batuan sedimen yang diendapkan di laut. Contoh :
tanah los dan tanah gurun pasir.
· Batuan
sedimen marine, yaitu batuan sedimen yang diendapkan di laut. Contoh: lumpur
biru di pantai, endapan radiolaria di laut dalam, dan lumpur merah.
2. Batuan
metamorf
Batuan
ini merupakan batuan yang mengalami perubahan yang dahsyat. Asalnya dapat dari
batuan beku atau batuan sedimen. Perubahan itu dapat terjadi karena
bermacam-macam sebab sebagai berikut:
· Karena
suhu tinggi – Suhu tinggi berasal dari magma, sebab batuan itu berdekatan
dengan dapur magma sehingga metamorfosa ini disebut metamorfosa kontak. Contoh:
marmer dari batu kapur dan antrasit dari batu bara.
· Karena
tekanan tinggi – Tekanan tinggi dapat berasal dari adanya endapan-endapan yang
tebal sekali di atasnya. Contoh: batu pasir dari pasir.
· Karena
tekanan dan suhu tinggi – Tekanan dan suhu tinggi kalau ada pelipatan dan
geseran waktu terjadi pembentukan pegunungan, metamorfosa seperti ini disebut
metamorfosa dinamo. Contoh: batu asbak, schist, dan shale.
3. Rotasi
Bumi
Rotasi
bumi adalah perputaran bumi pada porosnya. Bumi berputar pada porosnya dengan
kemiringan 23½o dari garis tegak lurus bidang tempat bumi beredar (sumbu tegak
ekliptika) Poros bumi merupakan garis khayal yang menembus bumi. Bumi sekali
berputar pada porosnya selama 24 jam.
a.
Pengaruh Rotasi
Bumi
·
Terjadinya siang
dan malam; ketika berotasi ada bagian bumi yang menghadap matahari dan ada yang
membelakangi matahari. Bagian bumi yang
menghadap matahari menjadi terang (siang), dan yang membelakangi matahari
menjadi gelap (malam).
·
Terjadinya gerak
semu harian matahari; gerak semu harian matahari adalah gerakan matahari yang
terlihat dari timur ke barat. Sebenarnya gerakan tersebut disebabkan oleh
rotasi bumi dari barat ke timur yang membuat kita seolah-olah melihat matahari
bergerak dari timur ke barat.
·
Terjadinya
perbedaan waktu; rotasi bumi menempuh lintasan sebesar 360⁰
selama 24 jam. Jadi setiap 1 jam bumi
menempuah lintasan 15⁰. Di kota Greenwich (Inggris) ditetapkan garis
khayal yang membagi bumi menjadi dua bagian yaitu barat dan timur. Garis khayal ini disebut garis bujur 0⁰. Dari bujur 0⁰
ke arah timur sejauh 180⁰ disebut Bujur Timur
(BT). Dari bujur 0⁰
ke arah barat sejauh 180⁰ disebut Bujur Barat
(BB). Seluruh negara di dunia terletak dalam wilayah bujur yang berbeda. Perbedaan bujur dan rotasi bumi menyebabkan
waktu di tiap negara berbeda-beda.
Seluruh dunia dibagi menjadi 24 perbedaan waktu karena 360⁰
: 15⁰
= 24.
·
Terjadinya pembelokan arah angin; pada bulan
September – Maret angin dari utara bertiup menuju khatulistiwa berbelok ke arah
timur. Pada bulan Maret – September angin dari arah selatan bertiup menuju
khatulistiwa berbelok ke arah barat.
4. Revolusi
Bumi
Selain
berputar pada porosnya, Bumi juga berputar mengelilingi Matahari. Gerakan Bumi
mengelilingi Matahari disebut revolusi Bumi. Untuk satu kali revolusi, Bumi
membutuhkan waktu satu tahun (365¼ hari). Revolusi Bumi membawa beberapa
pengaruh terhadap Bumi. Diantaranya adalah sebagai berikut :
· Perubahan
Lamanya Waktu Saing dan Malam
Negra-negara di belahan
bumi utara dan selatanmemiliki perbedaan lamanya waktu siang dan malam.
· Pergantian
Rasi Bintang Yang Berbeda-Beda Dalam Satu Tahun
Adanya rasi bintang
yang berbeda-beda dari waktu ke waktu dalam 1 tahun.
· Pergantian
Musim
Bumi mengelilingi
Matahari dengan posisi miring sebesar 23½° ke arah timur laut dari sumbu Bumi.
Posisi ini menyebabkan terjadinya pergantian musim. Ketika kutub selatan Bumi
condong ke Matahari, belahan Bumi bagian selatan bertambah dekat dengan
Matahari. Hal ini menyebabkan belahan Bumi selatan mengalami musim panas. Pada
saat yang sama, belahan Bumi utara semakin jauh dari Matahari. Belahan Bumi
utara mengalami musim dingin. Di antara pergantian musim panas ke dingin,
terjadi musim gugur. Di antara pergantian musim dingin ke panas, terjadi musim
semi. Jadi, belahan Bumi selatan dan utara mengalami empat musim.Kalian tentu
tahu kita tinggal di daerah khatulistiwa, daerah khatulistiwa selalu
mendapatkan sinar Matahari sepanjang tahun. Oleh karena itu, daerah
khatulistiwa mengalami dua musim yaitu musi kemarau dan musim hujan. Musim
hujan teradi antara bulan Oktober-April, dan musim kemarau antara bulan
April-Oktober. Daerah khatulistiwa biasa disebut daerah tropis.
· Gerak
Semu Tahunan Matahari
Matahari tampak terbit
dari tempat yang berbeda setiap periode tertentu dalam setahun. Padahal,
Matahari sebenarnya tidak mengalami perubahan posisi. Kenampakan ini terjadi
akibat revolusi Bumi. Matahari seolah-olah bergerak atau berpindah tempat. Nah,
gerak inilah yang disebut gerak semu tahunan Matahari.
ü Tanggal
21 Maret Dilihat dari Bumi, Matahari tepat berada pada garis khatulistiwa (0º).
Karenanya, Matahari seolah-olah terbit tepat di sebelah timur. Demikian pula,
Matahari seolah-olah tenggelam tepat di sebelah barat.
ü Tangal
21 Juni, dilihat dari Bumi, Matahari tampak berada pada 23½º lintang utara
(LU). Karenanya, Matahari seolah-olah terbit agak sedikit bergeser ke utara.
ü Tanggal
23 September, diamati dari Bumi, Matahari tampak kembali berada pada garis
khatulistiwa. Akibatnya, Matahari seolah-olah terbit tepat di sebelah timur.
ü Tanggal
22 Desember, Matahari tampak berada pada 23½º lintang selatan (LS) jika dilihat
dari Bumi. Hal ini menyebabkan Matahari seolah-olah terbit agak sedikit
bergeser ke selatan.
B. BULAN
Bulan
atau Luna adalah satu-satunya satelit alami Bumi, dan merupakan satelit alami
terbesar ke-5 di Tata Surya. Bulan berasal dari tubrukan bumi dengan planet
kecil yang bernama Theira. Bulan berada dalam orbit sinkron dengan Bumi, hal
ini menyebabkan hanya satu sisi permukaan Bulan saja yang dapat diamati dari
Bumi. Ketiadaan udara dan air di bulan
menyebabkan tidak adanya pengikisan yang menyebabkan banyak kawah di bulan yang
berusia jutaan tahun dan masih utuh. Ketidakadaan udara juga menyebabkan tidak
ada bunyi dapat terdengar di Bulan. Bulan dapat disebut mati karena tidak ada
energi internalnya.
Bulan
(Inggris: Moon/Luna), (Romawi: Artemis), (Yunani: satelit bumi) Satu-satunya
permukaan benda langit yang dapat diamati dengan mudah. Permukaannya gersang,
dipenuhi kawah yang berasal dari ledakan meteorit miliaran tahun lalu. Jarak
rata-rata Bumi dan Bulan adalah 384.403 km atau 30 kali diameter bumi. Volume
bulan sekitar 2% dari volume bumi. Tarikan gravitasinya 17% tarikan bumi,
periode orbit = 27,3 hari, periode sinodik = 29,5 hari.
1.
Bagian
Bagian Bulan
Menurut Dirdjosoemarto,S.,dkk. (1991:
405) permukaan Bulan terdiri dari bagian-bagian yang disebut:
·
Terra, yaitu
daerah terlihat terang, ditaburi kawah.
·
Marta, yaitu
daerah gurun batuan gelap yang diselubungi lava basah, hanya sedikit terdapat
kawah.
·
Lembah, terdapat
banyak lembah sempit (riil) ada yang memanjang hingga 100 km.
·
Gunung, ada yang
mencapai ketinggian 8.000 m.
·
Kawah, diduga
jumlahnya mencapai 40.000 dengan diameternya antara 2 – 200km. Kawah ini
kemungkinan berasal dari kegiatan vulkanis dan tumbukkan meteorit.
2.
Gerakan Dan Fase
Bulan
Sebagai satelit, bulan melakukan tiga
jenis gerakan, yaitu berotasi terhadap porosnya, berevolusi mengelilingi bumi,
dan bersama bumi berevolusi mengelilingi matahari. Waktu yang dilalui oleh
bulan untuk berevolusi mengelilingi bumi disebut satu bulan sideris, yaitu
selama 27,33 hari perhitungan bumi.Tetapi, waktu yang diperlukan bulan untuk
beredar dari keadaan bulan baru dan kembali ke keadaan bulan baru lagi disebut
sebagai satu bulan sinodis atau satu bulan komariah, yaitu 29,5 hari.Setiap
malam kita melihat bulan, kita akan mendapatkan bentuk penampakan bulan yang
berbeda-beda dan berulang membentuk sebuah siklus. Perubahan bentuk penampakan
bulan ini disebut siklus fase-fase bulan. Fase-fase ini terjadi sesuai dengan
sinar yang dipantulkannya ke bumi.
Ketika bulan berada di antara
matahari dan bumi, sisi bulan yang tidak terkena matahari akan menghadap ke
bumi sehingga bulan tidak nampak di bumi. Fase ini dinamakan fase bulan baru.
Sesuai pergerakan yang terjadi, bulan lambat laun akan nampak diawali dengan
bentuk sabit. Bulan dalam bentuk ini dinamakan bulan sabit.
Bagian bulan yang nampak di bumi
akan terus bertambah hingga membentuk bulan separuh. Bulan akan terus
mengembang dengan menampakan bagian yang lebih besar hingga membentuk bulatan
yang penuh.Saat itu seluruh bagian bulan telah nampak ke bumi. Bulan yang
seperti ini dinamakan bulan purnama. Posisi bulan saat purnama tepat berlawanan
dengan bulan baru.
Setelah mencapai purnama, bulan
kembali menyusut melewati bulan separuh, bulan sabit, hingga kembali pada bulan
baru. Fase ini akan terus berulang selama revolusi bulan terhadap bumi dan
matahari terjadi.
3.
Fase Dan Aspek
Bulan
Bentuk bulan yang selalu berubah-ubah
dilihat dari bumi karena bagian bulan yang mendapat cahaya berubah secara
teratur. Fase bulan :
a.
Fase Bulan Baru
(tidak tampak)
Terjadi
pada hari ke-0 atau hari ke-29½. Bulan berada di antara bumi dan matahari
tetapi tidak benar-benar dalam satu garis lurus. Seluruh permukaan bulan yang
menghadap bumi tidak mendapat sinar matahari. Bulan yang terlihat di bumi
setiap malam akan mencapai bentuk seperti bulan sabit.
b.
Kuartir Pertama
7 ¾ (bulan sabit)
Terjadi
pada hari ke-7½. Bulan berbentuk setengah lingkaran (cakram). Bulan bergerak
mengelilingi bumi hingga berbentuk bulan cambung jika dilihat dari bumi.
c.
Bulan Purnama 14 ¾ (bulan penuh)
Kedudukan
bumi terletak antara matahari dan bulan tetapi tidak benar-benar dalam satu
garis lurus. Seluruh permukaan bulan yang mengarah ke bumi mendapat cahaya
matahari. Terjadi pada hari ke-14¾. Bulan terlihat di bumi hingga bentuknya
kembali menjadi bulan cembung.
d.
Kuartir ketiga
22 ¼ (bulan sabit)
e.
Kuartir keempat
28 ½ (bulan baru)
4.
Kedudukan bulan
terhadap matahari dilihat dari bumi
Aspek
Bulan :
a.
Aspek Konjungsi
-> Bulan searah dengan matahri
Konjungsi
bulan yaitu kedudukan bulan searah dengan matahari. Pada saat itu bagian bulan
yang menghadap ke bumi ialah bagian yang sedang gelap, sehingga tampak bulan
tidak tampak dari bumi. Peristiwa ini berlangsung siang hari di bumi, saat
aspek konjungsi terjadi gerhana matahari, karena cahaya matahari yang menuju
bumi terhalang oleh bulan.
b.
Aspek Oposisi -> Bulan berlawanan dengan
matahari
Oposisi
bulan adalah kedudukan bulan berlawanan arah dengan kedudukan matahari dilihat
dari bumi. Saat itu bulan terlihat sebagai bulan purnama. Peristiwa ini terjadi
saat bulan terbit bersamaan dengan saat matahari terbenam. Pada aspek oposisi
akan terjadi gerhana bulan, karena cahaya matahari yang menuju bulan terhalang
bumi.
c.
Aspek Kuarter
-> Bulan tegak lurus terhadap garis penghubung bumi matahari
Aspek
kuarter yaitu pada saat bulan menempati kedudukan tegak lurus terhadap garis
penghubung bumi-matahari, pada fase ini bulan menujukan fase perbani yaitu
bulan yang terang hanya setengahnya. Dalam sebulan terjadi 2 kali kuartir bulan
yaitu kuartir pertama (perbani awal) ketika bulan tambah besar. Sedangkan kuartir
kedua (perbani akhir) ketika bulan tambah kecil dan terjadi 6 hari setelah
purnama. Perbedaan kuartir pertama dan akhir adalah tempat yang terang, kuartir
pertama bagian yang terang adalah barat sedangkan kuartir akhir adalah bagian
bulan sebelah timur.
5.
Macam-Macam Fase
Bulan
macam
macam fase bulan :
a.
Bulan baru ( ada
tetapi tak terlihat) – adalah dimana sisi bulan yang berhadapan akurat dengan
bumi tetapi tidak mendapat penyinaran apapun dari matahari. Akibatnya bulan ini
ada tetapi cenderung sulit terlihat dari bumi.
b.
Waxing crescent
atau bulan sabit muda – Awalnya muncul dilangit sebagai bulan baru yang
berbentuk seperti segaris batang kayu lalu perlaahan berubah menjadi bulan
sabit. Bentuknya melengkung kearah kiri daan akhirnya lama kelamaan berubah
menjadi setengah lingkaran bulan. Kondisi ini akan berlangsung selama 7 hari
dan peride ini disebut kuartal pertama bulan. Bulan baru adalah dimana sisi
bulan yang berhadapan akurat dengan bumi tetapi tidak mendapat penyinaran
apapun dari matahari. Akibatnya bulan ini ada tetaapi cenderung sulit terlihat
dari bumi.
c.
Third quartel 3
( bulan kuartal 3) – Dimana posisi bulan hanya terlihat setengah bagian saja
jika dilihat dari permukaan bumi.
d.
Waxing Gibbous –
Bentuk bulan yang mempunyai kecenderungan seperti setengah bulan berubah
menjadi terlihat lebih besar pada permukaannya yang datar. Kondisi Setelah 7
hari kemudian maka periode ini disebut sebagai kuartal kedua bulan.
e.
Bulan purnama atau bulan penuh – adalah dimana
sisi bulan yang tepat berhadapan dengan bumi dan mendapatkan sinar matahari
secara keseluruhan ini terjadi ketika
bulan berada disisi yang berlawanan dari bumi.
f.
Wanning Gibbous
atau bulan muda yang mengecil – Pada kuartal bulan ketiga bulan purnama yang
terlihat dari bumi adalah setengah bulan terapi hanya terlihat setengahnya saja
yaitu dari sisi kanan yang makin lama makin mengecil.
g.
First Quartel
(bulan kuartal satu) – Bulan paada kuartal satu bulan hanya terlihat setengah
dan perlahan memghilang lalu muncul kembali dengan bentuk dan ukuran yang sama.
h.
Wanning Crescent
atau bulan tua yang mengecil – Dari bumi kita dapat melihat dengan jelas posisi
bulan sabit dan sabit, yang mendapat
sinar matahari akan nampak bersinar setengah bulan saja itu dikarenakan adanya
pantulan dari cahaya matahari . Bulan sabit mulai menghilang ketika menginjak
kuartal terakhir yang menjadikan setengah buln kembali keposisi bulan sabit
tetapi kearah kanan dan kembali kearah titik dimana bulan itu mulai mengecil lalu menghilang.
6.
Kalender Bulan
kalender hijriah ditentukan berdasarkan
kala revolusi Bulan terhadap Bumi. Sekali berevolusi terhadap bumi, bulan
membutuhkan waktu selama 29 hari 12 jam 44 menit 3 detik. Kala revolusi bulan
terhadap bumi ini dimanfaatkan oleh umat Islam untuk menentukan tahun Hijriah
atau Komariah. Jumlah hari pada setiap bulan di kalender Hijriah
berselang-seling 30 dan 29 hari. Dengan demikian, satu bulan dibulatkan menjadi
29,5 hari. Akibat pembulatan ini, maka pada tahun Hijriah pun ada tahun kabisat
yang jumlah harinya 355 hari. Dalam 30 tahun, terdapat 11 tahun kabisat. Satu
tahun Hijriah lamanya 354 hari. Sedangkan satu tahun Masehi lamanya 365 hari.
Oleh karena itu, tahun Hijriah lebih cepat 11 hari daripada tahun Masehi. Hal
ini menyebabkan hari-hari besar bagi umat Islam selalu berubah-ubah lebih cepat
11 hari dari pada tahun sebelumnya pada kalender Masehi.
C.
MATAHARI
Matahari adalah bintang di pusat
Tata Surya. Bentuknya nyaris bulat dan terdiri dari plasma panas bercampur
medan magnet. Diameternya sekitar 1.392.684 km, kira-kira 109 kali diameter
Bumi dan massanya (sekitar 2×1030 kilogram, 330.000 kali massa Bumi) mewakili
kurang lebih 99,86% massa total Tata Surya. Secara kimiawi, sekira tiga perempat
massa Matahari terdiri dari hidrogen, sedangkan sisanya didominasi helium. Sisa
massa tersebut (1,69%, setara dengan 5.629 kali massa Bumi) terdiri dari
elemen-elemen berat seperti oksigen, karbon, neon, besi, dan lain-lain. Meski
warnanya putih, dari permukaan Bumi Matahari tampak kuning dikarenakan
pembauran cahaya biru di atmosfer.
Menurut label kelas spektrum,G2
menandakan suhu permukaannya sekitar 5778 K (5505 °C) dan V menandakan bahwa
Matahari, layaknya bintang-bintang lain, merupakan bintang deret utama,
sehingga energinya diciptakan oleh fusi nuklir nukleus hidrogen ke dalam
helium. Matahari mengorbit pusat Bima Sati pada jarak kurang lebih24.000–
26.000 tahun cahaya dari pusat galaksi. Jika dilihat dari kutub utara galaksi,
Matahari merampungkan satu orbit searah jarum jam dalam kurun sekitar 225–250
juta tahun. Karena Bima Sakti bergerak relatif terhadap radiasi latar belakang
gelombang mikro kosmis (CMB) ke arah konstelasi Hydra dengan kecepatan 550
km/detik, kecepatan Matahari relatif terhadap CMB sekitar 370 km/detik ke arah
Crater atau Leo.
Matahari dalam sistem tata surya
mempunyai peranan sangat besar, antara lain matahari sebagai pusat peredaran
dan sebagai sumber tenaga di lingkungan tata surya. Matahari merupakan bola gas
mahabesar yang menyala. Diameter matahari kira-kira 1.400.000 km, lebih dari
100 kali diameter bumi. Massa matahari itu sama dengan 333.420 kali massa bumi.
Matahari mempunyai suatu tarikan
gravitasi sebesar 28 kali lebih kuat daripada tarikan gravitasi bumi. Hal ini
berarti bahwa seseorang yang beratnya 90 kg di permukaan bumi, jika berada di
permukaan matahari beratnya akan menjadi 28 × 90 kg atau sama dengan 2.520 kg
atau 2 1/2 metrik ton.
Di pusat matahari suhunya mencapai
14.000.000 °C atau lebih, namun suhu pada permukaan matahari jauh lebih dingin,
yaitu antara 5.000 °C dan 6.000 °C. Suhu ini masih cukup panas untuk menguapkan
hampir semua zat yang ada di bumi, baik zat padat maupun zat cair.
Pembagian
susunan tubuh matahari atau struktur matahari adalah sebagai berikut.
1.
Inti
Inti atau bagian dalam dari matahari
merupakan bagian terbesar dari matahari. Di sinilah terjadi reaksi-reaksi
thermonuclear. Temperaturnya mencapai 20 juta derajat Kelvin.
2.
Fotosfer
Permukaan (kulit) matahari yang disebut
fotosfer. Dari sinilah datangnya sinar matahari yang dapat kita lihat di bumi.
Temperatur dari lapisan ini adalah 6.000 °Kelvin. Permukaan fotosfer bukan
merupakan suatu bidang rata, tetapi berbintik-bintik (berbutir-butir), yang
disebut granulasi fotosfer. Pada permukaan fotosfer tampak tempat-tempat yang
menghitam, yang disebut noda matahari (sun spot). Munculnya noda-noda tersebut
dapat mengakibatkan gangguan-gangguan pada listrik di atmosfer bumi, yang
mengakibatkan terjadinya gangguan-gangguan pada siaran radio dan jarum magnet.
3.
Atmosfer
Matahari
Di atas lapisan fotosfer terdapat lapisan
atmosfer dari matahari yang terdiri atas tiga bagian, yaitu lapisan pembalikan,
kromosfer, dan korona. Lapisan pembalikan adalah lapisan gas pijar yang dingin,
terdiri atas bermacam-macam logam. Pada waktu terjadi gerhana matahari spektrum
selubung gas ini kelihatan dengan jelas. Kromosfer adalah lapisan gas yang
sangat panas dan sangat renggang yang menyelubungi matahari. Sewaktu ada
gerhana matahari, lapisan ini tampak seperti gelang yang kemerah-merahan di
sekeliling matahari, sedangkan bagian yang tampak gelap karena tertutup oleh
bulan. Korona adalah lapisan gas yang renggang di sekeliling matahari di luar
chromosfer, berwarna putih berkilau-kilauan. Temperaturnya mencapai 1.000.000
°Kelvin. Korona matahari hanya dapat dilihat sewaktu terjadi gerhana matahari.
4.
Noda-Noda
Matahari
Pada suhu mencapai 4.000 °C, noda-noda
matahari tampak gelap, lebih dingin, dan kurang cerah dibanding dengan bagian
lain dari fotosfer. Bagian dari noda matahari yang berwarna gelap disebut umbra
dan yang berwarna lebih terang disebut penumbra.
5.
Gerak Matahari
Matahari mengalami perputaran pada
sumbunya dari barat ke timur dengan kecepatan yang tidak sama. Beberapa bagian berputar
lebih cepat dari bagian-bagian lain. Matahari dalam satu kali rotasi mempunyai
dua gerakan, sebagai berikut.
a)
Berputar mengelilingi sumbunya, lamanya
26,9 hari (di bumi) dalam satu kali putaran.
b)
Bergerak di antara rasi-rasi bintang
dengan kecepatan 20 km/detik. Gerakan ini menuju ke suatu titik di langit yang
disebut Apex. Perputaran matahari mengelilingi sumbunya mempunyai arah yang
sama dengan arah perputaran bumi dan bulan yang mengelilingi sumbunya masing-
masing, dan searah pula dengan arah peredaran bumi mengelilingi matahari dan
perputaran bulan mengelilingi bumi (lihat gambar berikut).
6.
Unsur-Unsur
Matahari
Hidrogen merupakan unsur utama matahari,
dengan massa lebih dari 80%. Helium merupakan unsur kedua, sejumlah 19%. Satu
persen massa matahari selebihnya terdiri atas unsur-unsur oksigen, magnesium,
nitrogen, silikon, karbon, belerang, besi, natrium, kalsium, nikel, dan
beberapa unsur- unsur mikro lainnya.
Matahari
merupakan campuran dari atom-atom gas, inti-inti atom, dan partikel-partikel
atom, seperti elektron, proton (bermuatan positif), neutron (tidak bermuatan),
positron (bermuatan positif), dan neutrino (tidak bermuatan). Seluruh massa
matahari berbentuk gas panas yang disebut plasma. Suhu yang tinggi, hampir
tidak memungkinkan terjadinya reaksi kimia di matahari.
7.
Pengaruh Energi
Matahari terhadap Bumi
Matahari secara langsung atau tidak
langsung merupakan sumber energi bagi kehidupan manusia. Sinar matahari yang
sampai ke bumi hanya sekitar setengah milyar dari seluruh hasil energi
matahari, hal ini disebabkan letak matahari yang sangat jauh dari bumi.
Pengaruh energi matahari terhadap kehidupan manusia di bumi antara lain,
sebagai berikut.
a)
Pengaruh sinar
inframerah
Sinar
inframerah sebagai salah satu spektrum cahaya matahari yang tidak kasat mata
sebetulnya memiliki potensi dan efek panas yang terbesar. Pengaruhnya terhadap
kehidupan yaitu mempunyai peranan pada terbentuknya siklus air di bumi (sinar
inframerah menguapkan air laut, lalu pada saatnya air laut akan menggembun dan
turun sebagai hujan).
b)
Pengaruh sinar
ultraviolet
Sinar
ultraviolet sebagai salah satu spektrum cahaya matahari yang tidak kasat mata
sebetulnya memiliki potensi dan efek kimia yang terbesar. Pengaruhnya terhadap
kehidupan, antara lain:
·
memiliki daya
pembasmi terhadap bibit penyakit, terutama penyakit kulit.
·
memberikan
energi kepada tumbuhan untuk melakukan proses asimilasi;
o
sebagai sumber
provitamin D yang berfungsi untuk membantu pertumbuhan dan kesehatan tulang
manusia.
o
Energi pancaran
matahari dapat diubah langsung menjadi energi listrik, yang dapat dimanfaatkan
untuk kepentingan hidup manusia.
o
Energi pancaran
matahari dapat diubah langsung menjadi energi kalor. Energi kalor dapat
digunakan untuk memanaskan air yang berguna untuk mandi air hangat.
8.
Gerhana
Faktor Penyebab Terjadinya Gerhana
adalah lintasan bulan saat revolusi mengelilingi bumi. Lintasan bulan
mengelilingi bumi membentuk bidang yang tidak sebidang dengan ekliptika (bidang
lintasan bumi mengelilingi matahari). Ada kalanya bulan bumi dan matahari
terletak pada satu garis lurus, pada saat itulah terjadi gerhana.
a.
Gerhana Bulan
Bulan
berada di dalam
bayangan Bumi, yaitu
pada kedudukan Matahari → Bumi →
Bulan terletak pada
garis lurus. Perhatikan gambar di bawah ini :
Gerhana
bulan terjadi apabila bulan masuk ke dalam bayangan bumi inti (umbra) sehingga
bulan tidak menerima cahaya matahari. Dari bumi kenampakan bulan mula-mula
seluruhnya terang, kemudian pelan-pelan agak gelap, gelap semua. Pelan-pelan
tampak kembali sampai kelihatan seluruhnya.
b.
Gerhana Matahari
Gerhana
matahari terjadi apabila posisi bulan berada di antara bumi dan matahari
sehingga sebagian bumi tidak mendapatkan cahaya matahari (Matahari → Bulan →
Bumi ). Perhatikan gambar di bawah ini :
Bumi
yang terkena umbra mengalami gerhana matahari total, sedangkan yang terkena
penumbra mengalami gerhana matahari sebagian. Gerhana matahari dibagi menjadi
tiga jenis:
1).
Gerhana matahari total Gerhana Matahari Total terjadi pada saat jarak Bulan –
Matahari yang paling jauh (563.319 km),
sehingga bayangan inti
Bulan dapat jatuh
di Bumi.
2). Gerhana Matahari
Partial terjadi pada
saat Bulan berada
pada daerah bayanganpenumbra sehingga
ada bagian Matahari
yang terlihat normal.
3).
Gerhana Matahari Cincin terjadi kalau jarak Bulan mencapai jarak terjauh
dari Bumi (405.530
km).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bumi dan antariksa adalah pelajaran
yang mencakup keseluruhan dari isi bumi an benda- benda yang ada diluar
angkasa. Pembelajaran di sekolah dasar harus menggunkan media atau alat peraga
yang tepat agar siswa disekolah dasar dapat dengan mudah memahaminya. Untuk itu
inovasi dari guru sangat perlu untuk menunjang kegiatan pembelajaran disekolah dasar.
Pembelajaran tentang sistem bumi, bulan dan matahari disekolah sangat penting
terkait pemhaman dan pengetahuan siswa tentang kedudukan bumi dan matahari.
Pembelajaran yang dapt dilakukan
oleh guru disekolah dasar tentang pembelajaran sistem bumi, bulan dan matahari
dapat menggunakan media gambar, video, dan peragaan yang dilakukan oleh siswa.
Pengukuran hasil pembelajaran dapat dilakukan dengan cara yang inovatif yaitu
melalui permainan atau games. Siswa akan terbawa oleh arus permainan sehingga
merasa senang dalam menjawab soal dari guru sekaligus sebagai tingkat mengukur
sejauh mana siswa telah menyerap pembelajaran tersebut.
B. Saran
Pembelajaran di sekolah dasar harus
memperhatikan kondisi dan pemahaman siswa. Pelaksanaan kegiatan juga harus
inovatif dan menyenangkan. Guru kelas harus bisa menyesuaikan pembelajaran yang
dilaksananakan dengan tingkat kesulitan dan kondisi siswanya. Salah satu usaha
yang bisa dilakukan oleh seorang guru adalah membuat alat peraga pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Sulistiyanto,
Heri dan Edy Wiyono.2008.Ilmu Pengetahuan Alam kelas VI.Jakarta:Pusat
Perbukuan.www.youtube.com
https://sainsmini.blogspot.co.id/2014/10/pengertian-dan-penjelasan-tentang_10.html
http://www.bukupedia.net/2015/11/pengertian-bulan-macam-macam-fase-bulan-penanggalan-dan-gerhana-bulan-serta-pasang-surut-air-laut.html
http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/struktur-bumi
The Best Casinos in Las Vegas, NV - DrMCD
BalasHapusThe best casinos 포항 출장안마 in Vegas, NV - Find great rates and great bonuses. Learn about the 의정부 출장안마 most 의정부 출장마사지 popular 양산 출장안마 casinos 충주 출장마사지 in Las Vegas and plan to find new ones here.